Konten Premium

Tragedi Duo Tiga Pilar (AISA), Ekspansi Berujung di Balik Jeruji Besi

Bisnis.com,18 Feb 2020, 05:35 WIB
Penulis: Sholahuddin Al Ayyubi & Gajah Kusumo
Komisaris Utama PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk Yulie Sudargo (kedua kiri) mengacungkan ibu jari bersama Komisaris Jaka Prasetya (kiri), Direktur Utama Hengky Koestanto (kedua kanan) dan Direktur Charlie Dungga usai RUPSLB, di Jakarta, Senin (22/10/2018)./ANTARA-Audy Alwi

Bisnis.com, JAKARTA — Mendiang Tan Pia Sioe barangkali tak mengira jika bisnis keluarga yang dibangunnya kelak melantai menjadi perusahaan terbuka yang sahamnya dimiliki oleh publik. Pun jika kemudian harus terdepak dari lantai bursa.

Perusahaan Bihun Cap Cangak Ular yang berdiri pada 1959  dengan produksi utama bihun jagung , itu bertransformasi menjadi PT Tiga Pilar Sejahtera pada 1992, yang diinisiasi oleh Stefanus Joko Mogoginta, Budhi Istanto Suwito, dan Almarhum Priyo Hadisusanto.

Selanjutnya, pada 2003, PT Tiga Pilar Sejahtera tercatat sebagai perusahaan terbuka melalui proses backdoor listing, dengan mengakuisisi PT Asia Inti Selera dan melakukan Penawaran Umum Terbatas I dengan kode perdagangan saham AISA dan berganti nama menjadi PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. (AISA). Kini perseroan tengah dirundung sederet persoalan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

  Konten Premium

Anda sedang membaca Konten Premium

Silakan daftar GRATIS atau LOGIN untuk melanjutkan membaca artikel ini.

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Gajah Kusumo
Terkini