Reksa Dana Saham: Fluktuatif, MI Sarankan Investor Jangka Pendek Berpindah

Bisnis.com,18 Feb 2020, 17:46 WIB
Penulis: Lorenzo Anugrah Mahardhika
Karyawan melintas didekat layar monitor perdagangan Indeks Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (17/2/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Di tengah penurunan kinerja saham, penggunaan reksa dana saham sebagai instrumen investasi sebaiknya dialokasikan untuk kebutuhan jangka panjang.

Hal itu diungkapkan oleh Head of Investment Avrist Asset Management Farash Farich saat dihubungi pada Selasa (18/2/2020) di Jakarta.

Farash menuturkan, penggunaan reksa dana saham sebagai pilihan investasi sebenarnya masih cukup potensial digunakan. Namun, penggunaannya harus disesuaikan sesuai kebutuhan.

Ia menjelaskan, reksa dana saham lebih cocok digunakan untuk investor yang berorientasi jangka panjang. Menurutnya, apabila fundamental dan valuasi portofolio saham di reksa dana tercatat baik, maka kinerja instrumen investasi ini juga akan semakin baik.

"Apalagi di tengah kondisi saham yang sedang lesu seperti sekarang. Sebaiknya penggunaan reksa dana saham dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan jangka panjang," jelasnya.

Ia melanjutkan, sebaiknya investor yang tidak memiliki profil agresif dan tidak membutuhkan dalam jangka panjang untuk berpindah ke jenis reksa dana lainnya. Bagi investor berorientasi jangka pendek, ia menyarankan untuk berpindah ke reksa dana pasar uang.

"Kemungkinan fluktuasi menjadi breakeven atau positif pada pasar saham dalam jangka pendek amat sulit untuk dipastikan," tambahnya.

Sementara itu, untuk jangka menengah, ia merekomendasikan investor untuk memindahkan dananya yang masih ada di reksa dana saham ke Exchange Traded Fund (ETF) obligasi. Pasalnya, instrumen jenis ini dinilai lebih aman dan tidak sefluktuatif saham dalam jangka waktu tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Taufikul Basari
Terkini