Pasar Otomotif Tumbuh Pelan, Mandiri Tunas Perbesar Pembiayaan Multiguna

Bisnis.com,18 Feb 2020, 20:04 WIB
Penulis: Arif Gunawan
Karyawati melayani nasabah di kantor Mandiri Tunas Finance, Jakarta, Rabu (9/8/2017)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA-- PT Mandiri Tunas Finance (MTF) menyiapkan sejumlah langkah strategis mengantisipasi situasi pasar otomotif yang tumbuh melambat semenjak beberapa tahun terakhir.

Direktur Mandiri Tunas Finance (MTF) Harjanto Tjitohardjojo menjelaskan angka pertumbuhan optimis dari industri tidak menggembirakan. Pertumbuhan diperkirakan di bawah perkiraan pertumbuhan ekonomi yang mencapai 5,3 persen.

"Prediksinya penjualan mobil baru di 2020 masih stagnan, kalaupun tumbuh itu di angka 3 persen sampai  5 persen," ujar Harjanto kepada Bisnis, Selasa (18/2/2020).

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), total penjualan mobil baru pada 2019 lalu mencapai 1.026.921 unit, menurun 10,81% persen dari penjualan 2018 yang mencapai 1.151.413 unit.

Untuk antisipasi kondisi ini, MTF menyiapkan sejumlah strategi bisnis, diantaranya akan meningkatkan pembiayaan ke segmen kendaraan komersial. Bisnis di segmen ini akan ditingkatkan dari saat ini 14 persen menjadi 15 persen.

Anak usaha Bank Mandiri dan Tunas Group ini juga akan mendorong penyaluran kredit multiguna. Segmen kredit ini diharapkan tumbuh hampir dua kali lipat, yaitu dari Rp1,7 triliun pada 2019,  menjadi Rp3 triliun pada tahun ini. 

Setelah itu, pihaknya akan melakukan diversifikasi pembiayaan seperti kerjasama dengan perusahaan teknologi finansial (tekfin), serta menyasar segmen kesehatan dan pembiayaan lainnya. Tidak lupa, MTF akan menggarap nasabah Bank Mandiri secara lebih agresif. Harjanto menyebutkan segmen inimasih memiliki potensi besar.

Adapun sepanjang 2019 lalu, Mandiri Tunas Finance telah menyalurkan pembiayaan mobil baru senilai Rp28,8 triliun atau naik dari tahun sebelumnya yang senilai Rp26,9 triliun. Perseroan juga menyatakan berhasil mencetak pertumbuhan laba 10 persen menurunkan NPF dari posisi 0,8 persen ke posisi 0,75 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggara Pernando
Terkini