Antisipasi Dampak Virus Corona, 40 Persen Dana Desa Harus Cair Awal Tahun

Bisnis.com,18 Feb 2020, 18:20 WIB
Penulis: Feni Freycinetia Fitriani
Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Wuhan, Provinsi Hubei, China berjalan menuju pesawat udara usai menjalani masa observasi di Hanggar Pangkalan Udara TNI AU Raden Sadjad, Ranai, Natuna, Kepulauan Riau, Sabtu (15/2/2020). Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan secara resmi telah memulangkan 238 WNI ke daerah masing-masing karena telah dinyatakan sehat. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah siap mencairkan sebagian alokasi dana desa yang ada di APBN pada triwulan I/2020 untuk menjaga perekonomian domestik dari dampak negatif penyebaran virus Corona terhadap penerimaan devisa.

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono mengatakan kebijakan tersebut sejalan dengan instruksi Presiden Jokowi minggu lalu.

"Satunya front loading di depan, beberapa bantuan sosial termasuk dana desa [akan dicairkan] sebesar 40% pada triwulan I/2020," ujarnya di gedung CSIS, Selasa (18/2/2020).

Berdasarkan data, pemerintah menambah alokasi anggaran dana desa sebesar Rp2 triliun, atau menjadi Rp72 triliun pada 2020. Dana tersebut akan difokuskan untuk pemberdayaan masyarakat desa dan pengembangan potensi ekonomi desa.

Dengan demikian, pemerintah harus mencairkan anggaran untuk dana desa setidaknya Rp28,8 triliun hingga triwulan I/2020.

Menurut Susiwijono, pemerintah telah berkomitmen mendorong sebagian besar belanja pemerintah di awal tahun guna melindungi perekonomian dalam negeri dari virus corona.

Meski banyak pihak memprediksi adanya perlambatan, dia tetap optimistis perekonomian Indonesia bisa tumbuh stabil hingga akhir 2020 lantaran adanya reformasi kebijakan fiskal.

"Dampak positif kita buat dari RUU Cipta Kerja supaya bisa dorong ekonomi. Mudah-mudahan dengan policy yang didorong di triwulan I/2020n kami optimistis [pertumbuhan ekonomi] masih di atas 5%," jelasnya.

Menurutnya, pemerintah tetap mengantisipasi semua pergerakan perekonomian dunia, khususnya China.

Apalagi, porsi perdagangan antara Indonesia dan Negeri Tirai Bambu cukup besar. Jika terjadi perlambatan perekonomian China sekitar 1% diprediksi berdampak ke Indonesia 0,1%-0,3%.

"Kalau itu benar, target bisa di bawah 5%. Kami ingin set off," ucapnya.

Dana desa tercatat telah mampu membangun 201.899 km jalan desa, 1.181.659 meter jembatan, 9.329 pasar desa, 38.140 unit kegiatan BUMDes, 60.274 irigasi, hingga 4.265 embung desa.

Sementara untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, dana desa telah mampu membangun 21.118 unit sarana olahraga, 966.350 air bersih, 260.039 MCK, 10.101 polindes, 31.376.550 meter drainase, 53.002 kegiatan PAUD, 26.261 unit posyandu hingga 48.953 unit sumur.

Dampak pemanfaatan dana desa telah mampu meningkatan pendapatan per kapita pedesaan. Dari Rp572.586 pada 2015 menjadi Rp827.429 pada 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hadijah Alaydrus
Terkini