Penanganan Sampah di Balikpapan Menarik Pemerintah Malaysia

Bisnis.com,19 Feb 2020, 05:07 WIB
Penulis: Jaffry Prabu Prakoso
Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor hadir menyampaikan pidato pada acara yang bertema Balikpapan Nyaman Penyangga Ibu Kota Negara., dalam rangka HUT ke-123 Kota Balikpapan, Senin (10/2/2020). JIBI/Bisnis-Jaffry Prabu Prakoso.

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Kerajaan, Tempatan, dan Perumahan Sabah, Malaysia melakukan kunjungan kerja ke Balikpapan, Kalimantan Timur untuk belajar tentang penanganan sampah.

Timbalan Setiausaha Tetap Kementerian Kerajaan Tempatan dan Perumahan (KKTP) Sabah, Stanley Chong Hon Chung mengatakan bahwa alasan mereka ingin mendalami lebih jauh cara Balikpapan dalam mengelola sampah karena Kota Minyak didapuk menjadi kota terbersih mengalahkan Paris, Prancis.

“Ini sesuatu anugerah. Banyak yang kita pelajari di Balikpapan. Karena terapkan kehijauan atau kota hijau di mana menerapkan sanitary landfill,” katanya usai pertemuan di Kantor Wali Kota Balikpapan, Selasa (18/2/2020).

Teknologi sanitary dapat menghancurkan sampah dengan baik dan mengubah air lindi menjadi gas metana sehingga bisa dimanfaatkan warga sekitar untuk memasak. Presiden Joko Widodo meresmikannya di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Manggar yang menelan biaya Rp160 miliar.

Stanley menjelaskan bahwa selain mendalami pengelolaan sampah, ada pula kemungkinan kerja sama di bidang lain. Apalagi ibu kota negara baru (IKNB) akan dipindah dari Jakarta ke Kalimantan yang satu daratan dengan Sabah.

Potensi Balikpapan sebagai penyangga utama IKNB sangat besar. Apabila 1 juta orang saja yang pindah ke Kalimantan Timur, Stanley meyakini perekonomian akan bergairah.

Oleh karena itu, dia berharap ada penerbangan langsung Balikpapan-Kinabalu. Dengan begitu hubungan kedua negara dalam segala bidang bisa semakin intens.

“Dan bisa dimaklumkan juga organisasi perniagaan di Negeri Sabah akan datang ke Balikpapan untuk lihat sendiri dan lihat peluang-peluang yang bisa dicampuri,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini