Seluruh Sektor Positif, IHSG Bertahan Menguat di Awal Perdagangan

Bisnis.com,19 Feb 2020, 09:42 WIB
Penulis: Aprianto Cahyo Nugroho
Karyawan melintas didekat layar monitor perdagangan Indeks Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (17/2/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau pada perdagangan pagi ini, Rabu (19/2/2020).

Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan IHSG terpantau menguat 0,45 persen atau 26,49 poin ke level 5.913,45 pada pukul 09.17 WIB, setelah dibuka di zona hijau dengan penguatan 0,2 persen atau 11,94 poin ke level 5.898,90.

Pada perdagangan Selasa (18/2/2020), IHSG mengakhiri pergerakannya di level 5.886,96 dengan penguatan 0,33 persen atau 19,44 poin. Sepanjang pagi ini, IHSG bergerak pada kisaran 5.898,70-5.917,79.

Seluruh 9 sektor terpantau bergerak positif pada Rabu pagi, dipimpin sektor aneka industri yang menguat 1,32 persen, sedangkan industri dasar menguat 0,72 persen.

Sementara itu, sebanyak 142 saham menguat, 52 saham melemah, dan 488 saham stagnan dari 682 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dan PT Astra International Tbk. (ASII) yang masing-masing menguat 1,59 persen dan 0,82  ersen menjadi penopang utama atas pergerakan IHSG pada pukul 09.18 WIB.

Di sisi lain, pelemahan saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Ace Hardware Indonesia Tbk. (ACES) sebesar 0,22 persen dan 1,26 persen masing-masing menjadi penekan utama sekaligus membatasi penguatan IHSG.

PT Valbury Sekuritas Indonesia memprediksi IHSG berpeluang menguat pada hari ini seiring dengan prospek ekonomi yang positif dari Moody’s.

Dalam publikasi risetnya, tim analis Valbury Sekuritas menyampaikan saham yang diperdagangkan di BEI dalam beberapa hari terakhir bergerak anomali dengan pergerakan saham bursa global.

Salah satu sentimen bagi pasar domestik terkini, berkenaan pandangan dari lembaga pemeringkat internasional yang positif terhadap ekonomi Indonesia yang berdampak pada naiknya kepercayaan investor.

Moody’s menilai ekonomi Indonesia cukup kuat dibandingkan negara dengan peringkat utang Baa, sehingga berpotensi meningkatkan sejumlah pos penerimaan. Kendati demikian, Moody's memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan melambat dan berada di bawah 5 persen.

Hal tersebut dinilai akibat risiko perlambatan ekonomi global seiring dengan penurunan permintaan komoditas dari Cina yang terdampak wabah virus corona. Moody's berharap reformasi yang bertujuan mengurangi sejumlah kendala struktural ekonomi dan fiskal akan terus berlanjut.

“Diperkirkan potensi IHSG untuk melanjutkan kenaikan masih berpeluang hari ini,” paparnya, Rabu (19/2/2020).

Sementara itu, mayoritas bursa saham lainnya di Asia menguat. Indeks Topix dan Nikkei 225 terpantau naik 0,54 persen dan 0,69 persen, sedangkan indeks Kospi menguat 0,02 persen.

Di China, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 masing-masing menguat sebesar 0,21 persen dan 0,42 persen, sedangkan indeks Hang Seng terpantau mengaut 0,58 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hafiyyan
Terkini