2019, CIMB Niaga Bukukan Laba Bersih Konsolidasi Rp3,9 Triliun

Bisnis.com,19 Feb 2020, 16:12 WIB
Penulis: Annisa Sulistyo Rini
Karyawati beraktivitas di salah satu cabang Bank CIMB Niaga di Jakarta. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank CIMB Niaga Tbk. membukukan laba bersih konsolidasi senilai Rp3,9 triliun selama 2019.

Sepanjang tahun lalu perseroan mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 12,4 persen secara tahunan dengan earnings per share Rp146,2.

Presiden Direktur CIMB Niaga Tigor M. Siahaan mengatakan perseroan menutup 2019 dengan peningkatan pada sebagian besar lini bisnis. 

"Pendapatan operasional naik sebesar 6,3 persen yoy, utamanya dikontribusikan oleh kenaikan nonbunga sebesar 11,6 persen," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (19/2/2020).

Pendapatan bunga bersih atau net interest income CIMB Niaga tumbuh 4,6 persen yoy dengan margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) turut terkerek dari 5,12 persen menjadi 5,31 persen.

Penyaluran kredit perseroan tercatat senilai Rp194,2 triliun atau naik 3,1 persen yoy, terutama dikontribusikan oleh pertumbuhan pada kredit konsumer.

“Kami tetap menjaga konsistensi pertumbuhan pada KPR yang meningkat sebesar 12,5 persen yoy, dan kartu kredit yang tumbuh 12,8 persen yoy sebagai hasil dari pengembangan bisnis akuisisi merchant yang kami lakukan,” kata Tigor.

Total penghimpunan dana pihak ketiga DPK tercatat senilai Rp195,6 triliun dengan rasio dana murah sebesar 55,35 persen. Adapun, simpanan tabungan mengalami pertumbuhan sebesar 8,8 persen yoy sejalan dengan komitmen perseroan untuk mengembangkan layanan digital dan meningkatkan customer experience.

Perseroan masih memiliki permodalan yang kuat dengan rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) sebesar 21,47 persen. Rasio ini naik dibandingkan dengan periode 31 Desember 2018 yang sebesar 19,66 persen.

Dari sisi kualitas kredit, emiten dengan kode saham BNGA ini mengalami perbaikan yang ditandai dengan penurunan rasio kredit bermasalah atau non-performing ratio (NPL) gross dari 3,11 persen menjadi 2,79 persen. Sementara, NPL net juga turun dari 1,55 persen menjadi 1,30 persen.

Sebelumnya, Presiden Direktur CIMB Niaga Tigor M. Siahaan mengatakan pihaknya optimistis bisa mencetak pertumbuhan penyaluran kredit sebesar dua digit pada 2020.

Pada 2019, salah satu sektor yang menjadi penopang pertumbuhan kredit adalah segmen usaha kecil dan menengah (UKM).

"Tahun ini kami harapkan lebih baik lagi [pertumbuhan kredit], harapannya bisa [double digit]. Kuncinya adalah bagaimana kami menjaga kepercayaan nasabah, seperti pada awal tahun ini kami mengadakan expo," katanya kepada Bisnis, Sabtu (8/2/2020).

Menurut Tigor kondisi ekonomi, khususnya secara global, masih belum stabil. Misalnya saja, isu yang masih bergejolak saat ini yaitu perang dagang, Brexit, serta mewabahnya virus corona.

Meski demikian, Indonesia masih cukup baik karena mampu mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 5,02 persen pada 2019, yang didorong oleh konsumsi dalam negeri, belanja negara, serta ekspor impor.

Dari sisi bisnis pun, Tigor menyampaikan pada tahun ini perseroan akan tetap mendorong penyaluran kredit ke segmen UKM yang menjadi penggerak pertumbuhan kredit perseroan tahun lalu.

Selan itu, sektor konsumer juga masih menjadi andalan perseroan, di antaranya produk kredit pemilikan rumah (KPR), kartu kredit, dan kredit tanpa agunan (KTA).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini