Suku Bunga BI Turun, Ekonom: Ini Bisa Rangsang Ekonomi

Bisnis.com,20 Feb 2020, 17:54 WIB
Penulis: Feni Freycinetia Fitriani
Karyawan melintas didekat logo Bank Indonesia di Jakarta, Senin (30/12/2019). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro menegaskan langkah Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan dapat merangsang pertumbuhan perekonomian domestik di tengah merebaknya wabah virus Corona.

"Kami melihat mungkin saja ada rate cut [pemangkasan] suku bunga acuan BI sekali lagi karena real estate interest di Indonesia relatig lebih tinggi dibandingkan emerging market lain. [Penurunan suku bunga kedua] bisa saja dilakukan pada semester I/2020. Namun, BI pasti pasti akan melakukan mix policy [kebijakan campuran]," katanya ketika dihubungi, Kamis (2/20/2020).

Andry mengatakan peluang tren penurunan suku bunga berpotensi terjadi lantaran BI telah mengisyaratkan untuk terus mengawasi perkembangan ekonomi domestik dan global di tengah penyebaran wabah Corona yang belum mereda hingga saat ini.

Bukan itu saja, BI juga bakal mengakomodasi ruang penerapan mix policy untuk menjaga stabilitas inflasi dan stabilitas eksternal, termasuk memperkuat momentum pertumbuhan ekonomi.

Mengacu pada situasi tersebut, Andry memprediksi pertumbuhan ekonomi atau produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada 2020 akan mengalami perlambatan sebesar 0,1 persen-0,3 persen dari perkiraan awal sebesar 5,14 persen. Hal itu membuat BI harus melanjutkan bauran kebijakan yang lebih akomodatif di masa depan.

Faktor eksternal, lanjutnya, sikap moneter The Fed yang cenderung dovish dan inflasi Indonesia yang diprediksi stabil sepanjang tahun ini.

"Inflasi pada 2020 diprediksi mencapai 3,25 persen atau masih dalam kisaran target BI sebesar 3 +/- 1 persen," imbuhnya.

Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 19-20 Januari memutuskan untuk memangkas suku bunga acuan atau 7 Days Ratio Repo Rate (BI7DRRR) sebesar 25-bps dari 5 persen menjadi 4,75 persen. Suku bunga deposit tercatat 4 persen dan suku bunga pinjaman 5,5 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hadijah Alaydrus
Terkini