Jokowi: Kita Masih Bahas Evakuasi WNI di Diamond Princess

Bisnis.com,20 Feb 2020, 13:10 WIB
Penulis: Muhammad Khadafi
Kapal pesiar Diamond Princess di pelabuhan Yokohama pada Senin (3/2/2020)./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menyatakan Indonesia tengah berdiskusi dengan otoritas Jepang terkait evakuasi warga negara Indonesia yang berada di kapal pesiar Diamond Princess. Seperti diketahui sebanyak 74 WNI menjadi kru kapal yang mengalami karantina di perairan Yokohama, Jepang akibat terpapar virus Corona atau Covid-19 tersebut.

"Ya sekarang 74 itu masih ada di kapal. Sekali lagi kami masih terus membahasnya dengan otoritas Jepang," kata Presiden Jokowi di Jakarta, Kamis (20/2/2020).

Hingga berita ini dibuat, Presiden telah menerima informasi bahwa 4 orang WNI positif terinfeksi virus Corona atau Covid-19. Seluruhnya telah dibawa ke rumah sakit Jepang.

Terkait hal tersebut, pemerintah memantau melalui KBRI. Pemerintah berupaya memastikan seluruh WNI di Diamond Princess mendapatkan perlakuan sesuai protokol Organisasi Kesehatan Dunia, WHO.

Kapal Diamond Princess sudah dikarantina sejak awal Februari di perairan Yokohama, Jepang. Lebih dari 600 orang di dalam kapal tersebut terinfeksi Covid-19. Jumlah tersebut merupakan laporan terbesar yang terjadi di luar China daratan.

Kapal ini membawa 3.711 orang yang terdiri dari 2.666 penumpang dan 1.045 kru dari 56 negara. Sebanyak 78 di antaranya merupakan WNI yang berkerja sebagai kru kapal.

Rabu (19/2/2020), proses karantina kapal tersebut resmi berakhir, dan sekitar 500 penumpang yang dinyatakan negatif virus Covid-19 telah diperbolehkan turun di pelabuhan Yokohama.

Proses karantina selama 14 hari tersebut sempat menuai kritik karena dinilai tidak efisien mencegah penyebaran virus. Seperti dilaporkan BBC, Kentaro Iwata, profesor di divisi penyakit menular Universitas Kobe Jepang menilai situasi di kapal sama sekali tidak memadai untuk pengendalian infeksi.

Setelah mengunjungi kapal, Iwata mengunggah video ke Youtube yang menyatakan bahwa tindakan karantina yang dia saksikan gagal memisahkan orang yang terinfeksi dari yang sehat.

Dia melaporkan bahwa penumpang dan anggota kru dapat bergerak bebas di antara zona hijau, yang seharusnya bebas infeksi dan zona merah yang dilanda virus. Selain itu orang-orang di dalam kapal juga makan bersama dan berbagi tempat tinggal, serta tidak mengenakan pakaian pelindung, termasuk di antara staf medis. Selain itu, tidak ada spesialis pengendalian infeksi profesional di dalam kapal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini