PBOC Pangkas Suku Bunga Dasar Kredit, Bursa China Melonjak

Bisnis.com,20 Feb 2020, 16:16 WIB
Penulis: Renat Sofie Andriani
Ilustrasi. Bursa saham China./ Qilai Shen- Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Pasar saham China rebound dan naik tajam pada akhir perdagangan hari ini, Kamis (20/2/2020), setelah bank sentral China menurunkan suku bunga dasar kredit (loan prime rate/lpr) untuk korporasi baru dan pinjaman rumah tangga.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks CSI 300 di Shenzhen yang berisikan saham-saham blue chip berakhir melonjak 2,30 persen atau 93,35 poin di level 4.144,66.

Dari 300 saham yang diperdagangkan dalam CSI 300, sebanyak 274 saham menguat, 23 saham melemah, dan 3 saham stagnan.

Saham Ping An Bank Co. Ltd. dan China Vanke Co. Ltd. yang masing-masing naik 2,3 persen dan 0,67 persen menjadi pendorong utamanya. Adapun saham Tianfeng Securities Co. Ltd. yang menanjak 10,08 persen mengalami kenaikan terbesar.

Sementara itu, indeks Shanghai Composite ditutup naik tajam 1,84 persen atau 54,75 poin di level 3.030,15, level penutupan tertinggi sejak 22 Januari.

Sebanyak 1.349 saham menguat, 168 saham melemah, dan 28 saham stagnan dari 1.545 saham yang diperdagangkan dalam indeks Shanghai. Seluruh sektor pun menguat, dipimpin saham industri.

Saham Kweichow Moutai Co. Ltd. yang naik 1,96 persen menjadi pendorong utama atas penguatan indeks Shanghai, sedangkan saham HNA Innovation Co. Ltd. mencatat kenaikan terbesar yakni 10,27 persen.

Dilansir Bloomberg, People's Bank of China (PBOC) menurunkan suku bunga dasar kredit untuk korporasi baru dan pinjaman rumah tangga setelah pemerintah China menerapkan serangkaian kebijakan untuk meringankan dampak ekonomi dari wabah virus corona (Covid-19) yang mematikan.

Suku bunga dasar kredit satu tahun diturunkan menjadi 4,05 persen dari 4,15 persen, menurut pernyataan PBOC pada Kamis (20/2). Sementara itu, suku bunga dasar kredit lima tahun ditetapkan menjadi 4,75 persen dari 4,8 persen.

“Penurunan sebesar 10 basis poin dalam lpr satu tahun sesuai dengan ekspektasi, sementara penurunan yang lebih kecil dalam lpr lima tahun menunjukkan bank sentral tidak berniat mengubah sikapnya soal kebijakan properti,” terang Raymond Yeung, kepala ekonom China di Australia & New Zealand Banking Group Ltd.

Sebelumnya, PBOC telah menyediakan pendanaan jangka menengah (medium-term lending facility/MLF) kepada perbankan guna melindungi ekonominya dari wabah virus corona. 

Selain itu, bank sentral China tersebut memutuskan memangkas suku bunga sebesar 10 basis poin menjadi 3,15 persen, terendah sejak 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hafiyyan
Terkini