Bursa Singapura Turun, Malaysia Naik Tipis

Bisnis.com,20 Feb 2020, 19:59 WIB
Penulis: Newswire
Bursa Singapura SGX (Singapore Stock Exchange). Reuters/Edgar Su

Bisnis.com, SINGAPURA – Bursa Saham Singapura ditutup lebih rendah pada perdagangan Kamis (20/2/2020), dengan acuan Indeks Straits Times (STI) turun 0,47 persen atau 15,03 poin, menjadi 3.198,68 poin.

Total 1,64 miliar saham berpindah tangan senilai 1,16 miliar dolar Singapura (sekitar US$834,5 juta), dengan jumlah saham naik sama persih dengan saham turun, masing-masing 203 saham.

Sehari sebelumnya Indeks Straits Times naik 0,53 persen atau 17,08 poin menjadi 3.213,71 poin, dengan volume transaksi mencapai 1,70 miliar saham senilai 1,18 miliar dolar Singapura (sekitar US$719,4 juta).

Di sisi lain, bursa saham Malaysia berakhir sedikit lebih tinggi pada perdagangan hari ini, dengan indikator utama Indeks Komposit Kuala Lumpur (KLCI) naik tipis 0,05 persen atau 0,82 poin, menjadi 1.534,98 poin.

Sementara itu, Indeks Emas bertambah 0,03 persen atau 3,34 poin, menjadi 10.988,73 poin.

Sebanyak 405 saham berhasil membukukan keuntungan, 436 saham mencatat kerugian dan 410 saham diperdagangkan tidak berubah.

Nilai transaksi meningkat menjadi 2,96 miliar saham senilai 2,27 miliar ringgit Malaysia (543,06 juta dolar AS), dibandingkan dengan 2,54 miliar saham senilai 1,95 miliar ringgit Malaysia (469,88 juta dolar AS) pada Rabu (19/2).

Bursa saham di Asia bergerak variatif.  Kenaikan saham di Shanghai, Tokyo, dan Sydney pun diimbangi oleh pelemahan yang dialami indeks saham utama negara lain, seperti Hong Kong dan Seoul. Sentimen soal virus corona baru masih membayangi.

Meski jumlah kasus virus corona baru di China terus menurun seperti yang dicatatkan pusat penyebaran virus ini, provinsi Hubei, pada Kamis (20/20), negara-negara lain mengalami peningkatan jumlah kasus sehingga memicu kekhawatiran.

Korea Selatan melaporkan 31 tambahan kasus virus corona, menjadikan jumlah keseluruhannya menjadi 82. Lalu Jepang, yang telah dikritik karena upaya yang tidak dipandang cukup untuk mengatasi penyakit ini, mengatakan dua orang dari kapal pesiar Diamond Princess yang dikarantina telah meninggal.

Media Jepang, NHK, melaporkan dua penumpang yang merupakan warga negara Jepang tersebut meninggal pada Kamis. Kedua orang tersebut diketahui seorang pria lansia berusia 87 tahun dan seorang wanita lansia 84 tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Taufikul Basari
Terkini