Gempa Tasikmalaya 4,9 M akibat Subduksi Lempeng Indo-Australia

Bisnis.com,21 Feb 2020, 08:51 WIB
Penulis: Saeno
Peta gempa Tasikmalaya/BMKG

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika memaparkan gempa bumi tektonik yang terjadi di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

Jumat, (21/2/2020) pukul 07.57.13 WIB, wilayah Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat diguncang gempa bumi tektonik dengan kekuatan atau magnitudo 4,9.

"Hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa episenter gempa terletak pada koordinat 8,17 LS dan 107,50 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 112 km Barat Daya Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat pada kedalaman 11 km," ujar Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang Hendro Nugroho dalam keterangan tertulis BMKG.

Gempa bumi dangkal ini terjadi akibat aktifitas zona subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia.

"Dampak gempa bumi berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan di wilayah Garut, Tasikmalaya dan Pangandaran dengan skala intensitas II-III MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang dan benda bergantung bergoyang) , dan di wilayah Sukabumi dengan Skala Intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu). Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami, " tambah Hendro.

Hingga pukul 08.21 WIB BMKG belum mencatat adanya aktivitas gempa bumi susulan.

"Masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," ujar Hendro.

Informasi resmi tentang gempa bumi disebarkan BMKG melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi seperti Instagram/Twitter @bmkgwilayah2, atau @infoBMKG, serta website dengan alamat http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id atau http://balai2.bmkg.go.id/.

Informasi yang sama juga bisa diakses melalui Mobile Apps (IOS dan Android di wrs-bmkg atau infobmkg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini