API: Rayon Adalah Bahan Baku Masa Depan Industri TPT

Bisnis.com,21 Feb 2020, 18:50 WIB
Penulis: Andi M. Arief
Serat rayon/

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) menyatakan rayon merupakan masa depan industri TPT nasional menimbang iklim Indonesia yang sangat cocok untuk pohon bahan baku serat rayon tumbuh.

Sekretaris Jendera API Rizal Rakhman mengatakan Indonesia dapat menjadi pemain utama serat rayon secara global. Menurutnya, penambahan investasi di industri rayon sejalan dengan strategi pendalaman struktur industri TPT nasional.

"Artinya, kami punya pilihan bahan baku yang secara jumlah lebih banyak dan dia [serat rayon] ada di lokal. Jadi, lebih mudah [mendapatkannya], tidak harus impor. Itu punya posisi yang signifikan di [industri] antara TPT," katanya kepada Bisnis, Jumat (20/2/2020).

Rizal menyatakan pihaknya dapat menciptakan pasar pengguna serat rayon di dalam negeri. Pasalnya, lanjutnya, penerlitian telah membuktikan serat rayon memiliki kegunaan yang luas. "Menurut saya, pasar bisa berubah."

Namun demikian, kata Rizal, serat rayon masih belum akan menggantikan kebutuhan penggunaan kapas dalam waktu dekat. Akan tetapi, Rizal memperkirakan kecenderungan pasar untuk menggunakan serat rayon cukup besar.

Seperti diketahui, rayon umumnya dicampur dengan polyester maupun kapas pada saat pembuatan benang maupun kain. Rizal mendata komposisi rayonumumnya sekitar 30--40 persen dalam suaut kain maupun benang.

"Dari sisi permintaan besar karena rayon bisa diaplikasikan untuk berbagai jenis produk tekstil. Mungkin bisa digunakan [untuk produksi] functional textile," katanya.

Terpisah, Sekretaris Jenderal Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen (APSyFI) Redma Wirawasta mengatakan industri hulu TPT masih membutuhkan waktu untuk melakukan penelitian dan menyesuaikan permesinan untuk pendalaman struktur produk TPT.

Di sisi lain, Redma menyatakan penambahan kapasitas terpasang serat rayon menjadi sinyal positif bagi buyer untuk segera memperdalam struktur produknya. Redma menjelaskan hal tersebut didorong oleh karakteristik serat rayon yang sesuai dengan salah satu kriteria pendalaman produk buyer, yakni sustainable fashion.

Seperti diketahui, serat rayon berbahan baku dissolving pulp yang notabenenya dapat sangat mudah diurai dalam tanah. Selain itu, serat rayon memiliki karakteristik yang serupa dengan serat kapas.

"Maka, kalau kita push investasi di rayon, ini bisa jadi insentif [bagi buyer]. Rayon yang dulunya impor, sekarang sudah bisa supply di sini, tinggal RnD [riset dan pengembangan]. Sebetulnya itu bisa efektif buat pendalaman industri [TPT]," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hadijah Alaydrus
Terkini