Presiden Jokowi Kaget Kayu Bisa Jadi Kain di Riau

Bisnis.com,21 Feb 2020, 13:59 WIB
Penulis: Dwi Nicken Tari
Presiden Joko Widodo memberikan keterangan kepada media usai melepasliarkan sepasang Elang Jawa di Taman Nasional Gunung Merapi, Jumat (14/2/2020)./Bisnis-Muhammad Khadafi

Bisnis.com, PANGKALAN KERINCI -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) takjub dengan teknologi yang dapat mengolah kayu menjadi rayon viskosa untuk dijadikan bahan baku garmen yang dikembangkan PT Asia Pacific Rayon di Riau.

Hal itu disampaikannya ketika meresmikan pabrik serat rayon milik APR, anak usaha Royal Golden Eagle (RGE) di Pangkalan Kerinci, Pelalawan, Riau.

"Saya tanya di mana di dunia ada yang memiliki persemaian sebesar yang ada di sini [Riau]? Saya kaget terus terang. Kedua, saya kaget lagi bahwa kayu bisa jadi rayon bisa jadi kain. Orang tahunya kapas jadi kain, ini kayu yang jadi kain," tutur Presiden Jokowi, Jumat (21/2/2020).

Persaingan antarnegara kini bukan lagi persoalan besar mengalahkan kecil dan kaya mengalahkan miskin, melainkan yang cepat mengalahkan yang lambat. Oleh karena itu, Presiden Jokowi menekankan bahwa Indonesia memasang posisi untuk menjadi negara yang cepat.

"Saya titip ke Pak Menperin [Agus Gumiwang Kartasasmita], jangan sampai industri garmen kita kalah bersaing dengan Vietnam. Kita sudah punya bahan baku sendiri sekarang dari sini [Riau]," lanjutnya.

Selain itu, kata dia, industri yang dikembangkan dunia swasta juga akan memainkan peran penting dan untuk menggenjot Pendapatan Domestik Bruto (PDB). Saat ini, porsi APBN dan APBD yang ditargetkan kurang lebih sebesar Rp2 200 triliun. Sedangkan pertumbuhan ekonomi nasional hanya sekitar 23%.

"Artinya 77% tumbuhnya ekonomi sangat bergantung pada dunia usaha, kepada dunia swasta. Kemampuan APBN dan APBD itu hanya 23%. Kecil. Itu hanya stimulus," lanjut Presiden Jokowi.

Lebih lanjut, Presiden Jokowi mengapresiasi luas lahan persemaian berkapasitas 200 juta bibit milik APR.

Demikian pula, teknologi yang dikembangkan perseroan untuk memproduksi rayon viskosa sebagai bahan baku kain juga menunjukkan bahwa Indonesia, khususnya Pelalawan, tidak kalah dengan negara-negara di Eropa.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur RGE Anderson Tanoto mengungkapkan bahwa kompleks industri milik perseroan di Pangkalan Kerinci, Riau, mampu menghasilkan 200 juta bibit unggul tanaman akasia dan eukaliptus setiap tahun untuk ditanam di kebun pohon HTI dan Hutan Tanaman Rakyat.

Selanjutnya, APR selaku bagian dari Grup RGE merupakan salah satu produsen rayon viskosa (viscose rayon) terintegrasi di Asia. Dilansir dari situs resmi perseroan, rayon viskosa merupakan kain alternatif untuk pembuatan kain berbahan dasar minyak mentah yang terbuat dari selulosa kayu.

Pada 2019, PT APR menyempurnakan nilai investasi senilai Rp10,9 triliun untuk memproduksi 240.000 ton rayon di pabrik tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Andya Dhyaksa
Terkini