Proyek Jembatan Seturi Molor dari Target

Bisnis.com,21 Feb 2020, 13:10 WIB
Penulis: Edi Suwiknyo
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, SEMARANG - Proyek pengerjaan Jembatan Seturi di Kabupaten Batang tampaknya tidak sesuai ekspektasi. Pasalnya pembangunan jembatan yang menghabiskan anggaran sebesar Rp19,7 miliar ini molor dari jadwal yang ditentukan.

Jembatan Seturi semula ditargetkan selesai pada 25 Desember 2019. Namun sampai Februari 2020, proyek tersebut tak kunjung selesai. Belakangan pihak kontraktor justru meminta perpanjangan waktu.

"Jembatan ini memang sangat penting bagi nelayan Batang, selain digunakan sebagai jembatan penyebarangan. Karena jembatan sudah ditinggikan maka sekarang tidak lagi menenggelamkan kapal kalau mau lewat jembatan tersebut," kata Bupati Batang Wihaji seusai meninjau lokasi proyek, Jumat (21/2/2020).

Kendati molor, menurut Wihaji proses pembangunan jembatan tep tidak melanggar aturan. Wihaji juga menyampaikan keterlambatan proyek ini juga memiliki implikasi berupa denda senilai Rp17,9 juta per hari kepada kontraktor.

Dia juga berharap sampai 14 Maret 2020 mendatang, jembatan ini dapat diselesaikan.

"Sampai sekarang mereka harus membayar ke kas daerah mencapai Rp735 juta yang harus di bayarkan," jelasnya.

Adapun untuk menambah keindahan guna mendukung tahun kunjungan wisata, Jembatan Seturi akan dilengkapi dengan fasilitas berupa selfi corner dan permainan lampu hias.

Di sisi lain, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Ketut Mariadji menjelaskan molornya penyelesainya ada beberap faktor di antaranya, cuaca, pembuatan akses jalan untuk pekerja galangan kapal, sehingga memperlambat pekerjaan.

"Untuk jembatan sendiri sekarang masuk tahap finising atau 99,02%, dan sudah bisa dilewati kendaraan dengan tinggi Jembatan Seturi sekitar 10,5 meter.," kata Mariadji.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ajijah
Terkini