Bisnis.com, JAKARTA — Perkembangan sistem pembayaran digital yang didukung oleh besarnya pasar di Indonesia mendorong layanan ini untuk makin ekspansif. Bermula dari mempermudah pembayaran layanan transportasi dan e-commerce, sektor pendidikan sekarang menjadi incaran.
Mengacu ke laporan Google Temasek e-Conomy SEA 2019, nilai pembayaran digital diproyeksi menembus US$1 triliun pada 2025. Sementara itu, dompet digital diperkirakan tumbuh menjadi lebih dari US$114 miliar pada periode yang sama.
Kini, Gojek dan Ovo pun menjajal bisnis jasa pembayaran digital untuk institusi pendidikan. Keduanya menawarkan saluran pembayaran Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) bagi sekolah dan Uang Kuliah Tunggal (UKT) bagi universitas secara daring.