Investasi Kaltim Terkendala Tingginya Biaya Logistik

Bisnis.com,23 Feb 2020, 17:47 WIB
Penulis: Jaffry Prabu Prakoso
Ilustrasi-Kendaraan logistik keluar dari Pelabuhan Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (20/2/2020). Bisnis/Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, BALIKPAPAN -  Biaya logistik yang tinggi masih menjadi hambatan besar di Kalimantan Timur. Banyak investor berpikir ulang untuk menanamkan modal karenanya.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kalimantan Timur Slamet Brotosiswoyo mengatakan kendalanya bukan hanya karena infrastruktur yang belum memadai, tapi juga sulitnya ketersediaan bahan baku.

"Terus terang saja Apindo Kaltim banyak ditanya investor apa yang bisa dikembangkan di Kaltim. Tapi soal biaya logistik yang tinggi juga jadi kendala. Karena bahan baku dari luar Kaltim. Misal pupuk dari luar Kaltim. Daging dari luar Kaltim," kata Slamet, Minggu (23/2/2020).

Meski begitu, Slamet optimistis ekonomi Bumi Etam akan tumbuh. Perpindahan ibu kota negara jadi salah satu pengdongkraknya.

Rencana kepindahan ibu kota negara membuat proyek infratruktur terus digenjot. Hal itu berdampak pada perbaikan sektor transportasi, khususnya logistik.

Di sisi lain Apindo berharap undang-undang sapu jagat atau omnibus law bisa segera diterapkan. Mereka antusias menyambut omnibus law karena diklaim mempermudah investor menanamkan modal, termasuk dalam perizinan.

"Kami sambut baik dan sesuatu yang kita harapkan, karena [selama ini] aturan kita berbelit-belit. Banyak aturan yang menghambat. Harus disederhanakan," jelas Slamet.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini