Bisnis.com, JAKARTA - PT Adira Dinamika Multi Finance (Adira Finance) tengah merancang penerbitan surat utang dengan nilai sekitar Rp10 triliun yang bisa dirilis dalam tempo dua tahun.
Direktur Keuangan Adira Finance I Dewa Made Susila menjelaskan surat utang dalam bentuk penawaran umum berkelanjutan (PUB). Surat utang berkelanjutan bakal digunakan untuk kebutuhan bisnis perseroan.
"Kami akan menerbitkan obligasi penawaran umum berkelanjutan dengan nilai Rp9 triliun dan sukuk Rp1 triliun. Nantinya akan digunakan untuk pendanaan dalam dua tahun," ujarnya Jumat (21/2/2020).
Meski belum merinci jadwal penerbitan tersebut, hasil obligasi akan digunakan untuk memenuhi kewajiban utang jatuh tempo, serta untuk mendukung bisnis pembiayaan.
Dia menambahkan untuk waktu penerbitan surat utang ini, akan melihat beberapa kondisi seperti situasi pasar surat utang. Kemudian kemungkinan joint financing dari Bank Danamon, dan pinjaman sindikasi bank luar negeri.
Adapun pada 2019 lalu nilai total pinjaman eksternal perseroan naik sebesar 4 persen di sepanjang 2019 yaitu senilai Rp22,9 triliun. Dengan rincian total pinjaman bank naik sebesar 1 persen year on year, menjadi Rp11,85 triliun, yang terdiri dari 41 persen pinjaman dalam negeri, dan 59 persen pinjaman dari luar negeri.
Kemudian pinjaman obligasi dan sukuk Adira Finance di 2019 tercatat senilai Rp11 triliun atau mencatatkan pertumbuhan 8,3 persen dibandingkan 2018.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel