Pekerja Migran Asal Cirebon sudah Kembali ke Kampung Halaman

Bisnis.com,24 Feb 2020, 09:39 WIB
Penulis: Hakim Baihaqi
Jumaroh (tengah)/Bisnis-Hakim Baihaqi

Bisnis.com, CIREBON - Jumaroh (26), seorang pekerja migran Indonesia (PMI) asal Cirebon, Jawa Barat, yang mengalami depresi saat bekerja di Johor Baru, Malaysia, berhasil dipulangkan ke kampung halamannya di Blok Dusun 2, Desa Kalisari, Kecamatan Losari, Kabupaten Cirebon.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, Jumaroh dipulangkan dari Rumah Aman Shalter KJRI Malaysia melalui jalur laut dari Johor Baru menuju Batam. Setelah itu, diterangkan menggunakan pesawat dari Batam menuju Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, pada Jumat (21/2/2020).

Setibanya di Bandara Soekano-Hatta, Jumaroh dijemput oleh P3MI Crystal Biru Meuligo atau perusahaan penyalur PMI, kemudian diantarkan ke rumah pihak keluarga di Kecamatan Losari, Kabupaten Cirebon.

Sekretaris Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Cirebon, Abdul Rokhman, mengatakan, perusahaan yang memberangkatkan Jumaroh ke Malaysia sangat kooperatif, terutama saat mendapatkan ‎kabar Jumaroh mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan.

"Perusahaan itu juga sudah memberikan santunan kepada Jumaroh. Kemudian, Kondisi Jumaroh masih dalam keadaan syok saat diajak komunikasi, kadang nyambung kadang tidak nyambung," kata Rokhman di Kabupaten Cirebon, Senin (24/2/2020).

Jumaroh bekerja di rumah milik Liem Siuw Siang sejak 31 Desember 2018, sebagai asisten rumah tangga. Namun sampai saat ini majikannya tersebut hanya membayarkan gaji Jumaroh untuk satu bulan.

Selain tidak mendapat gaji layak selama bekerja di rumah milik Liem Siuw Siang, Jumaroh pun mengalami eksploitasi selama bekerja sebagai ART dan beberapa kali.

Saat ditemukan pada17 Februari lalu oleh para PMI, Jumaroh dalam kondisi depresi‎ dan tidak memiliki identitas. Setelah berhasil ditemukan oleh para PMI di Johor Baru, kemudian Jumaroh dibawa ke KJRI Johor Baru.

Rokhman mengatakan, gaji yang dibayar oleh pihak majikan kepada Jumaroh hanya sebesar Rp 2,9 juta.Akibat hal tersebut, kemudian Jumaroh meminta dipulangkan karena tidak betah dan mendapatkan banyak tekanan."Pihak majikan tidak merespon keinginannya, akhirnya kabur dari majikan," katanya.

Ia menambahkan, kepada pihak keluarga untuk melakukan upaya memperbaiki kondisi psikologis Jumaroh pascabekerja sebagai ART di Malayasia.

"Kondisi masih belum pulih, keluarga harus segera mungkin berkoordinasi dengan dinas sosial, supaya dapat pulih kembali," katanya.‎ (K45)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ajijah
Terkini