Musyawarah Partai Bersatu Tolak Mahathir Mohamad Mundur sebagai Ketua Partai

Bisnis.com,25 Feb 2020, 01:00 WIB
Penulis: Newswire
Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad (kedua kiri) dan Deputi PM Malaysia Wan Azizah Wan Ismail (kanan) melambaikan tangan di sela-sela perayaan 1 tahun pemerintahan koalisi Pakatan Harapan di Putrajaya, Malaysia, Kamis (9/5/2019)./Bloomberg-Samsul Said

Bisnis.com, KUALA LUMPUR - Musyawarah pengurus Partai Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu) yang berlangsung di Yayasan Selangor, Petaling Jaya, Senin malam, memutuskan untuk menolak peletakan jabatan Dr Mahathir Mohamad sebagai ketua partai politik Malaysia tersebut.

"Musyawarah khusus yang berlangsung selama tiga jam tersebut turut mengusulkan beberapa persoalan berkaitan kedudukan Mahathir," ujar anggota Majelis Pimpinan Tertinggi (MPT) Partai Bersatu, Mohd Rafiq Naizamohideen, seperti dilaporkan Antara pada Selasa dini hari (25/2/2020).

Ia mengatakan pucuk pimpinan partai akan menyampaikan usulan kepada Mahathir untuk kembali memimpin pemerintahan.

"Permintaan tersebut akan disampaikan 08.00 pagi besok. Kami ingin Mahathir dilantik menjadi perdana menteri kedelapan,” katanya.

Musyawarah yang dihadiri puluhan anggota Partai Bersatu tersebut berlangsung mulai 20.30 malam tanpa melibatkan Mahathir.

Pertemuan khusus tersebut dihadiri sebagian MPT dan anggota serta dipimpin Presiden Bersatu, Muhyiddin Yassin.

Tentang status Mahathir, Rafiq mengatakan anggota parlimen Langkawi tersebut masih anggota sah partai meskipun nekad meletakkan jawatan sebagai ketua.

Mundur dari Perdana Menteri

Seperti diketahui, Perdana Menteri Mahatir Mohamad mengajukan surat pengunduran diri kepada Raja Malaysia Yang Dipertuan Agung Al-Sultan Abdullah Ri’ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah.

Senin pagi (24/2/2020), Deputi Perdana Menteri Wan Azizah Wan Ismail, Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) Anwar Ibrahim, Sekretaris Jenderal DAP Lim Guan Eng dan Presiden Amanah Mohamad Sabu menemui Mahathir di rumah pribadinya di Seri Kembangan.

Presiden PKR Anwar Ibrahim mengungkapkan pertemuan antar politisi tersebut berjalan dengan sangat baik.

Pertemuan itu terjadi setelah muncul laporan bahwa pendukung Mahathir bermanuver untuk membentuk pemerintahan baru yang akan mengecualikan Anwar, pria yang diposisikan sebagai penggantinya.

Seperti diketahui, kedua tokoh ini telah bergandengan tangan dua tahun lalu untuk menggulingkan aliansi berkuasa selama enam dekade.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Sutarno
Terkini