Bank Indonesia Dukung Penguatan Perekonomian Desa

Bisnis.com,25 Feb 2020, 14:25 WIB
Penulis: Hakim Baihaqi
Deputi Gubernur Bank Indonesia, Rosmaya Hadi (tengah)/Bisnis-Hakim Baihaqi

Bisnis.com, CIREBON - Bank Indonesia (BI) pada 2018, membangun Desa Cibeureum di Kabupaten Kuningan sebagai desa wisata. Program tersebut bertujuan untuk mempromosikan desa dan meningkatkan ekonomi masyarakat.

‎Sistem transaksi di desa tersebut, saat ini sudah didukung oleh sistem keuangan digital, melalui penerapan Quick Response Indonesia Standart (QRIS).

‎Deputi Gubernur Bank Indonesia, Rosmaya Hadi, mengatakan, situasi ekonomi global saat ini sedang ada ketidakpastian karena adanya perang dagang antara China dan Amerika. Kemudian belum lama ini, terdampak pula akibat virus corona dari Kota Wuhan, China.

Rosmaya mengatakan, salah satu yang bisa dilakukan oleh Indonesia saat ini adalah melakukan upaya memperkuat ekonomi dalam negeri, yakni menciptakan sumber pertumbuhan dari industri kreatif, terutama di desa.

"Harus menemukan supaya berkembang, sehingga tidak lagi melihat China," kata Rosmaya di Kota Cirebon, Selasa (25/2/2020).

Di Desa Cibeureum, setiap tahunnya mampu menghasilkan sebanyak 40 ton kopi. Kopi tersebut untuk kebutuhan konsumsi baik dari dalam negeri atau pun luar negeri.

Rosmaya mengatakan, kebutuhan kopi dunia pada tahun lalu mencapai 10,1 juta ton, sedangkan untuk setiap tahunnya mengalami peningkatan permintaan hingga 4,3 persen. Maka dari itu, Desa Cibeureum memiliki kesempatan meningkatkan hasil produksi.

‎"Maka dari itu, semua Bank Indonesia di wilayah mana pun diminta untuk meningkatkan kopi, mulai dari produksi, marketing, dan produk turunan kopi," katanya.

‎Selain di Desa Cibeureum, Bank Indonesia pun sudah menemukan 898 usaha mikro kecil menegah (UKM) di wilayah desa Indonesia. 401 merupakan titik potensial, 351 sukses digital, dan 91 go ekspor.

Rosmaya mengatakan,‎ setelah UMKM di desa maju, nantinya pemerintah desa harus melakukan upaya supaya desa tersebut selalu dikunjungi oleh wisatawan. Cara yang harus dilakukan yakni, perbaikan akses, atraksi, kebersihan, dan promosi.

"Ini juga merupakan memajukan ekonomi desa. Jadi nantinya, turis yang biasa menginap tidak lebih dari 1,7 malam bisa lebih," katanya.‎ (K45)‎

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ajijah
Terkini