Virus Corona Meluas, IHSG Berpotensi Tertekan

Bisnis.com,25 Feb 2020, 08:38 WIB
Penulis: Dhiany Nadya Utami
Karyawan melintas didekat layar monitor perdagangan Indeks Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (17/2/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Setelah ditutup melemah melemah 75 poin atau 1,28% menjadi 5.807 pada perdagangan kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan kembali melemah pada perdagangan Selasa, (25/2/2020).

Pasalnya, virus corona atau Covid-19 kembali membuat kekhawatiran serta ketidakpastian global meningkat dengan cepat. Meningkatnya kasus di luar China memberikan tekanan di berbagai sisi.

Hingga saat ini, Italia setidaknya telah melaporkan lebih dari 200 kasus dengan 6 kematian yang terjadi. Sementara itu, kasus di Korea Selatan virus menyebar cepat dan telah mencapai 600 kasus, juga dengan 6 kematian.

Di sisi lain, banyak negara melaporkan kasus pertamanya seperti Iran, Afghanistan, Bahrain, dan Kuwait. WHO mengatakan bahwa kasus baru yang terjadi membuat situasi dan kondisi sangat memprihatinkan saat ini.

Imbasnya berbagai indeks tertekan. Pasar Eropa mengalami penurunan terbesar sejak Juni 2016, S&P 500 juga mengalami penurunan terdalam sejak February 2018, dan imbal hasil US Treasury 10 tahun juga turun ke level terendah sejak 2016.

“Hal inilah yang membuat dunia khawatir bahwa wabah virus korona belum berakhir, dan justru malah semakin kuat yang membuat pertumbuhan ekonomi global mengalami pelemahan,” demikian tulis Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus dalam riset hariannya, Selasa (25/2/2020).

Adapun berdasarkan analisa teknikal, Pilarmas Sekuritas menyebut pada perdagangan hari ini, Selasa (25/2/2020), IHSG memiliki peluang bergerak melemah dan diperdagangkan pada level 5.744 – 5.850.

Dikutip dari www.worldometers.info, korban jiwa di China tercatat 2.593 orang hingga Selasa (25/2/2020) pagi WIB. Angka ini bertambah sebanyak 1 orang dari hari sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hadijah Alaydrus
Terkini