Virus Corona Menjalar di Negara-Negara Teluk, Bursa Qatar Turun Tajam

Bisnis.com,25 Feb 2020, 15:37 WIB
Penulis: Renat Sofie Andriani
Pengunjung tengah memperhatikan papan informasi saham di Qatar Exchange, Doha, Qatar/ Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Qatar memimpin pelemahan di antara pasar saham negara-negara Teluk pada perdagangan hari ini, setelah sejumlah negara di kawasan ini melaporkan lebih banyak kasus virus corona (Covid-19).

Berdasarkan data Bloomberg, QE Index turun tajam 1,2 persen pada perdagangan hari ini, Selasa (25/2/2020) pukul 10.40 pagi waktu Doha (siang WIB).

Saham Qatar Islamic Bank yang anjlok 4,9 persen menjadi penekan utama atas pelemahan indeks. Saham perusahaan minyak dan gas Qatar Fuel pun melorot 1,4 persen, bersama Mesaieed Petrochemical (-2,8 persen) dan Barwa Real Estate (-2,9 persen).

Indeks saham acuan Qatar tersebut melemah setelah Kuwait, Bahrain, dan Oman melaporkan lebih banyak kasus virus corona yang terkait dengan wabah virus ini di Iran.

Sementara itu, Uni Emirat Arab dikabarkan telah menghentikan penerbangan ke Iran, kecuali ke ibu kotanya, Teheran.

“Iran adalah negara tetangga yang sangat dekat, dan adalah tindakan yang tepat untuk melarang penerbangan [ke Iran] dan mengkarantina warga,” ujar Ali Taqi, head of equities di Rasmala Investment Bank, seperti dilansir oleh Bloomberg.

“Tetap saja, ini adalah berita yang sangat buruk untuk kawasan tersebut jika berbicara tentang pariwisata dan ritel. Karena saat ini adalah waktu terbaik tahun ini untuk kegiatan ritel,” jelasnya.

Di Dubai, indeks saham DFM General  melemah 1 persen sebelum kemudian turun hanya 0,5 persen. Saham Emaar Properties (-1,6 persen), Dubai Islamic Bank (-1,1 persen), Dubai Investments (-1,5 persen), dan Air Arabia (-1,4 persen) berada di antara saham penekannya.

Indeks saham di Oman ikut terkoreksi 0,6 persen, meskipun indeks saham acuan di Bahrain dan Abu Dhabi mampu naik 0,8 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hadijah Alaydrus
Terkini