Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) memproyeksikan akan meningkatkan penyaluran kredit ke badan usaha milik negara (BUMN) pada tahun ini.
Kredit BRI yang disalurkan ke BUMN pada 2019 tercatat sebesar Rp97,4 triliun, atau turun 3,90 persen secara tahunan dari 2018 yang tercatat sebesar Rp101,4 triliun.
"Kredit ke BUMN menurun bukan dihentikan kreditnya, tapi banyak BUMN yang mengoptimalkan balance sheet, jadi kalau ada sedikit cash, diturunkan outstandingnya, itu efisiensi buat BUMN. Tahun ini akan mulai tumbuh lagi," kata Haru Koesmahargyo, Selasa (25/2/2020).
Haru menjelaskan, pada 2019 porsi terbesar penyaluran kredit BUMN tercatat pada sektor energi yang mencapai 25 persen dari total kredit pada BUMN.
Sementara penyaluran kredit BUMN tahun ini akan tetap diprioritaskan pada sektor yang mampu mendukung pembangunan nasional, seperti energi dan infrastruktur.
BRI mencatat sepanjang tahun lalu rasio kredit bermasalah BUMN juga mengalami peningkatan, dari 1,10 persen pada 2018 menjadi 1,73 persen pada 2019.
Pada periode yang sama, kredit special mention BUMN juga mengalami peningkatan signifikan dari 0,86 persen pada 2018 menjadi 4,29 persen tahun lalu.
Haru mengatakan peningkatan kredit special mention terjadi pada kredit BUMN di tahun 2019 yang disumbang oleh industri baja dengan porsi 32 persen dari total special mention loan tersebut.
"Dengan berbagai upaya perbaikan kualitas kredit melalui restrukturisasi dan penyelesaian kredit, maupun bekerjasama dengan pihak ketiga, tahun ini kami targetkan tidak ada pemburukan ke special mention loan," katanya.
Seperti diketahui, BRI merupakan 1 dari 10 Bank yang menyepakati skema restrukturisasi hutang PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. BRI menempati urutan ketiga penyalur hutang terbanyak dengan nilai US$337,39 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel