Soal Merger dengan Grab, Ini Klarifikasi Gojek

Bisnis.com,25 Feb 2020, 13:24 WIB
Penulis: Rinaldi Mohammad Azka
Warga mengorder ojek online di Jakarta. Bisnis/Abdurahman

Bisnis.com, JAKARTA - PT Aplikasi Karya Anak Bangsa pemilik merek dagang Gojek Indonesia menyayangkan adanya pemberitaan yang kurang akurat mengenai rencana merger dengan Grab.

Chief Corporate Affairs Gojek Nila Marita membantah adanya rencana merger dengan perusahaan pesaing yang berbasis di Singapura yakni Grab. Adapun, pemberitaan mengenai adanya rencana merger tersebut tidak akurat.

“Tidak ada rencana merger, dan pemberitaan yang beredar di media terkait hal tersebut tidak akurat," katanya kepada Bisnis.com, Selasa (25/2/2020).

Namun, dia belum ingin merinci mengenai berbagai hal yang diberitakan seperti kemungkinan adanya kolaborasi. Sebelumnya, dua aplikasi transportasi online, Grab dan Gojek dikabarkan tengah melakukan pembicaraan terkait dengan rencana merger perusahaan.

Menurut sumber yang dikutip Bloomberg, pembicaraan kedua perusahaan Grab Holdings Inc. dan Gojek masih dalam tahap awal. Bahkan, keduanya masih jauh dari penilaian bisnis.

Seperti diketahui, kedua aplikasi ini memiliki pasar yang besar di Asia Tengara, terutama Indonesia. Keduanya tidak hanya bersaing dalam hal layanan transportasi, tetapi juga dalam sistem pembayaran. Sebelumnya, Grab dikabarkan tengah dalam pembicaraan untuk menggabungkan perusahaan pembayaran digital OVO dengan DANA.

Jika terlaksana, OVO dan DANA berpotensi mendominasi pasar pembayaran digital Tanah Air dan mengalahkan dominasi Gopay yang dimiliki Gojek.

Grab yang berbasis di Singapura ini dikabarkan akan membeli saham mayoritas DANA yang selama ini dipayungi PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (Emtek). Setelah itu, Grab akan menggabungkannya dengan OVO yang sahamnya telah dimiliki Grab.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rio Sandy Pradana
Terkini