Banjir Jakarta, Pengusaha Depo Kontainer Rugi Rp12 Miliar

Bisnis.com,25 Feb 2020, 16:30 WIB
Penulis: Rinaldi Mohammad Azka
Truk melintas di kawasan pelabuhan peti kemas Jakarta International Container Terminal (JICT) di Jakarta, Kamis (19/12/2019). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Banjir yang melanda Jakarta menyebabkan depo kontainer ikut terendam, sehingga pengusaha bisa merugi hingga Rp12 miliar per hari.

Ketua Umum Asosiasi Depo Kontainer Indonesia (Asdeki) Muslan mengatakan bencana banjir Jakarta yang terjadi selama dua hari terakhir berdampak pada proses kerja perusahaan depo peti kemas. Pergerakan kontainer dari dan ke depo turun sebesar 25 persen dari total kegiatan normal yang rata rata per hari mencapai 34.000-40.000 TEUs.

"Kerugian materi dari pergerakan tersebut sekitar Rp12 miliar per hari," kata Muslan saat dihubungi Bisnis.com, Selasa (25/2/2020).

Dia menuturkan genangan air di sejumlah titik-titik jalan menuju depo berdampak terhadap arus pergerakan barang dan kontainer, sehingga mengganggu distribusi barang.  Adapun, beberapa lokasi pabrik dan kawasan industri serta sebagian lokasi di depo tergenang air.

Kontiner yang terendam, lanjutnya, bisa menimbulkan kerusakan, sehingga perlu dilakukan perbaikan. Kerusakan kontiner ringan rata-rata sebesar 30 persen dari jumlah yang masuk dengan kapasitas pekerjaan repair mencapai 510 boks per hari.

Perusahaan depo di Jakarta yang sudah menjadi anggota Asdeki berjumlah 34 badan usaha, sedangkan sekitar 11 sisanya sampai saat ini belum menjadi anggota.

Asdeki menjamin kegiatan depo kontainer masih tetap berjalan karena sebanyak 75% perusahaan di Jakarta masih beroperasi seperti biasa. Pihaknya berharap pemerintah bisa mengantisipasi peristiwa banjir agar distribusi kontainer tidak terganggu.

Asdeki memiliki 107 anggota di seluruh Indonesia yang tersebar pada delapan provinsi di pelabuhan utama di Indonesia, yakni DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Lampung, Palembang, Sumatera Utara, Makassar, dan Kepulauan Riau.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rio Sandy Pradana
Terkini