Gubernur Sulut Ingatkan Jajarannya untuk Kendalikan Laju Inflasi

Bisnis.com,26 Feb 2020, 16:30 WIB
Penulis: M. Nurhadi Pratomo
Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey saat membuka Rakorwil Timur Kadin Indonesia, Jumat (4/5).-JIBI/Kurniawan A. Wicaksono

Bisnis.com, MANADO -  Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bekerja sama mengawal laju inflasi di Bumi Nyiur Melambai.

“Buat apa pertumbuhan ekonomi baik tetapi inflasi juga naik ke atas jadi tidak ada nilai tambah,” ujarnya di sela-sela High Level Meeting TPID Provinsi dan Kabupaten atau Kota Sulawesi Utara (Sulut), di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulut, Kota Manado, Rabu (26/2/2020).

Dia menekankan pentingnya pengendalian inflasi untuk menekan jurang kesenjangan. Dengan terkendalinya inflasi, masyarakat penghasilan rendah tetap dapat menjangkau kebutuhan.

Olly, selaku Ketua TPID Provinsi Sulut, mengingatkan kembali pentingnya prinsip ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif (4K).

“Kerja sama perlu ditingkatkan lebih jauh agar target dan pencapaian ekonomi di Sulut bisa terwujud,” jelasnya.

Sebelumnya, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) melaporkan Kota Manado mengalami deflasi 0,09 persen pada Januari 2020. Kondisi itu sejalan dengan penurunan indeks harga konsumen (IHK) dari 105,90 pada Desember 2019 menjadi 105,85 pada Januari 2020.

“Deflasi Kota Manado pada Januari 2020 dipengaruhi oleh penuruhan di kelompok transportasi udara yang tercatat deflasi 3,43% pada Januari 2020,” jelasnya.

Berdasarkan 11 kelompok pengeluaran di Kota Manado, Ateng menyebut penurunan indeks hanya terjadi di sektor transportasi. Sebaliknya, kelompok pengeluaran naik malah mengalami kenaikan indeks.

Sebagai gambaran, kelompok makanan, minuman, dan tembakau naik 0,95%, kelompok kesehatan 0,93%, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,45%, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,42%.

“Penyumbang deflasi terbesar di Kota Manado pada bulan Januari 2020 yakni angkutan udara sebesar 0,4066 persen sedangkan penyumbang inflasi terbesar adalah ikan cakalang atau sisik 0,1052 persen,” paparnya.

Ateng menjelaskan bahwa terdapat 13 kota di Pulau Sulawesi yang dilakukan pemantauan IHK. Hasilnya, delapan kota mengalami inflasi dan lima kota mengalami deflasi.

Adapun, inflasi tertinggi berada di Kota Pare-Pare sebesar 0,96 persen dan inflasi terendah berada di Gorontalo sebesar 0,03 persen. Sementara itu, deflasi tertinggi berada di Kota Bau-Bau sebesar 1,39 persen dan deflasi terendah di Kota Mamuju sebesar 0,04 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Sutarno
Terkini