Bisnis.com, JAKARTA – Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan tiga badan usaha milik negara, yaitu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., PT Pegadaian (Persero), dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM akan terlibat dalam sebuah sinergi BUMN. Sinergi tersebut akan diwujudkan pada Juni 2020.
Erick belum menjelaskan lebih rinci terkait bentuk sinergi apa yang akan dilakoni BRI, Pegadaian, dan PNM. Namun, ketiga BUMN punya pangsa pasar wong cilik, segmen menengah ke bawah.
Sebelumnya, ketiga perusahaan pelat merah itu sudah melakukan kolaborasi sejak jauh hari. BRI misalnya, sudah menggandeng PNM untuk menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) mikro ke sejumlah pedesaan.
“Juni ini juga terjadi sinergi antara BRI, Pegadaian, dan PNM. Ini akan luar biasa, jadi cepat-cepat beli sahamnya BRI,” paparnya dalam acara Economic Outlook 2020 di Jakarta, Rabu (26/2/2020).
Sebelumnya, BRI yang memiliki aset Rp1.416,8 triliun juga mengembang tugas dari Kementerian Keuangan. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati ingin BRI bisa menyalurkan kredit hingga Rp3.000 triliun pada 2024.
Dalam acara BRI Group Economic Forum 2020 yang digelar di Jakarta, Rabu (29/1/2020), Sri Mulyani menyebut tahun lalu BRI mampu merealisasikan kredit hingga Rp900 triliun.
Pada tahun yang sama, target kredit usaha rakyat (KUR) yang disalurkan senilai Rp130 triliun. Dalam empat tahun mendatang, pemerintah minta BRI menyalurkan KUR lebih besar, yaitu senilai Rp300 triliun.
Dengan bercermin dari realisasi tahun lalu, pada saat target penyaluran KUR Rp300 triliun, BRI diharapkan mampu menyalurkan sampai sepuluh kali lipat."Jadi, kalau [KUR] capai Rp300 triliun, mesti kredit BRI bisa capai Rp2.000 triliun sampai Rp3.000 triliun, dan mayoritas ke UMKM," katanya.
Sementara itu, pada perdagangan Rabu (26/2/2020) jeda siang, saham BBRI berada di level Rp4.500, sama seperti hari sebelumnya, setelah bergerak di rentang Rp4.470—Rp4.510. Sepanjang tahun berjalan, harga menguat 2,27 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel