Rupiah Tembus 13.900, Ini Penjelasan Bank Indonesia

Bisnis.com,26 Feb 2020, 10:03 WIB
Penulis: Hadijah Alaydrus
Gambar mantan Wakil Presiden Mohammad Hatta pada uang kertas Indonesia 100.000 rupiah terlihat melalui kaca pembesar di Bangkok, Thailand, (15/09/2015). Blommberg/Brent Lewin

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) melihat pelemahan rupiah hari ini, Rabu (26/2/2020), dipicu oleh investor yang mengalihkan asetnya ke instrumen aman (safe haven), terutama surat utang AS, yen Jepang dan emas.

"Oleh kerena itu, yield US Treasury bonds turun ke 1.30% all time low karena investor mengalihkan dana ke US bond, dan melepas aset yang dipandang berisiko," ujar Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter BI Nanang Hendarsah kepada Bisnis, Rabu (26/2/2020).

Selain itu, BI mencatat investor asing melepas SBN sekitar Rp 3 triliun pada pagi ini. Nanang menegaskan BI akan tetap konsisten berada di pasar untuk menjaga pelemahan rupiah tidak terlalu tajam.

"Untuk mencegah pelepasan SBN asing yang dapat mengarah pada aksi lepas yang besar-besaran [large sell off] BI melakukan aksi pembelian SBN dengan tegas," kata Nanang.

Dalam kondisi ini, Nanang menghimbau pelaku pasar terutama traders di treasury perbankan untuk terus memperkuat koordinasi dan kemunikasi dengan otoritas. Langkah ini harus dilakukan agar integritas dan stabiligas pasar keuangan terjaga kondusif. Rupiah melemah 0,13 persen menjadi Rp13.905 per dolar AS pada pukul 09.07 WIB, Rabu (26/2/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hadijah Alaydrus
Terkini