Ekonomi Sumut Bakal Terkoreksi Imbas Corona

Bisnis.com,27 Feb 2020, 20:06 WIB
Penulis: Newswire
Petugas Balai Karantina Kementerian Pertanian berada di samping truk kontainer yang membawa komoditas pertanian untuk diekspor di Medan, Sumatera Utara, Kamis (20/2/2020). Sebanyak 28 komoditas pertanian unggulan Sumut seperti daging durian beku, biji kopi, sarang burung walet, arang kelapa, minyak kelapa sawit dan kemenyan senilai Rp79,6 miliar itu diekspor ke 28 negara./Antara-Septianda Perdana

Bisnis.com, MEDAN — Bank Indonesia (BI) memprediksi pertumbuhan ekonomi Sumut pada 2020 akan terkoreksi 0,04 - 0,1 persen dari proyeksi awal sebesar 5,1 - 5,5 persen dampak merebaknya Virus Corona (Covid-19).

"Penyebaran Virus Corona mengganggu kinerja ekspor dan termasuk investasi dan kunjungan wisatawan yang menjadi pendorong ekonomi Sumut," ujar BI Perwakilan Sumut, Wiwiek Sisto Widayat di Medan, Kamis (27/2/2020).

Gangguan ekspor Sumut khususnya ke Republik Rakyat Tiongkok (RRT) yang pertama terserang Virus Corona.

Beberapa komoditas ekspor Sumut seperti karet alam dan crude palm oil (CPO) banyak di ekspor ke RRT.

Serangan Virus Corona sendiri juga menurunkan perekonomian RRT.

Dia menjelaskan, kalau pertumbuhan ekonomi RRT turun 1 persen, maka ekonomi Indonesia akan terkoreksi 0,3 persen.

"Berdasarkan patokan itu, maka ada prediksi terjadi koreksi pertumbuhan ekonomi Sumut sebesar 0,04 - 0,1 persen," ujar Wiwiek Sisto Widayat.

Apalagi, katanya, dampak Covid 19 juga akan juga berdampak pada penurunan investasi dan kunjungan wisatawan mancanegara.

Pengamat ekonomi dari Universitas Sumatera Utara (USU), Wahyu Ario Pratomo, mengatakan, prediksi perekonomian Sumut yang terkoreksi di sekitar 0,04 - 0,1 persen itu merupakan angka realistis.

Tekanan ekonomi Sumut bisa lebih besar dan.berlangsung lama, kalau Covid 19 juga berlangsung lama dan semakin menyebar ke berbagai negara.

"Sudah harusnya Indonesia semakin meningkatkan hasil produk jadi sehngga tidak tergantung dengan ekspor," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini