IHSG Jeblok, Waktunya Koleksi Saham Blue Chips

Bisnis.com,27 Feb 2020, 12:57 WIB
Penulis: Ilman A. Sudarwan
Pengunjung melintas didekat papan elektronik yang menampilkan pergerkan Indeks Harga Saham Gabngan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (7/2/2020) Binsis/AbdurachmanAbdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Kejatuhan indeks harga saham gabungan (IHSG) hingga penutupan sesi pertama pada perdagangan hari ini, Kamis (27/2/2020) dinilai menjadi momentum untuk menambah koleksi saham. Investor diimbau untuk tidak panik.

Head of Equity Trading MNC Sekuritas Medan Frankie Wijoyo Prasetio mengatakan hingga sesi pertama memang terjadi panic selling di pasar saham dengan penurunan IHSG hingga 2,63 persen. Secara tahun berjalan penurunan IHSG mencapai sekitar 11 persen.

Dia mengatakan panic selling ini terjadi lantaran kepanikan pasar terhadap dampak virus corona terhadap kegiatan bisnis. Sejauh ini, virus tersebut sudah memberikan dampak terhadap sektor manufaktur dan pariwisata yang mengalami perlambatan signifikan.

Menurut Frankie, penemuan kasus covid-19 sebetulnya sudah mulai melandai. Di samping itu, banyak bank sentral dunia juga sedang menyiapkan stimulus untuk mengurangi dampak ekonomi akibat penyebaran virus corona. 

"Tentunya bisa menjadi harapan yang baik bagi para investor,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (27/2/2020).

Frankie menyebut, harga saham yang terkoreksi saat ini menjadi peluang baik buat investor. Dia mengatakan saat ini merupakan momentum tepat bagi investor untuk membeli menambah koleksi saham, yang sebelumnya tertunda karena harga tinggi.

Dia mengatakan investor juga tidak perlu risau dengan harga saham-saham Bank BUMN yang turun signifikan pada hari ini. Penurunan saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. sebesar 7,8 persen misalnya, dinilai hanya sebagian efek sehari setelah cum date dividen.

Dia menyarankan investor untuk membeli saham-saham blue chips yang memberikan dividen kepada pemegang sahamnya. Beberapa saham yang cukup menarik saat ini, di antaranya PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT United Tractors Tbk. (UNTR), PT Astra International Tbk. (ASII), dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM).

“Jangan panik, kalau panik rugi nanti. Hari ini adalah saat yang tepat untuk beli,”tukasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rivki Maulana
Terkini