Bisnis Properti Syariah Bakal Tumbuh di Atas 10 Persen

Bisnis.com,28 Feb 2020, 18:59 WIB
Penulis: Ilham Budhiman
Pekerja menyelesaikan pembangunan perumahan bersubsidi di Taktakan, Serang, Banten, Senin (17/2/2020)./ ANTARA - Asep Fathulrahman

Bisnis.com, JAKARTA - Minat masyarakat dalam permintaan perumahan berbasis syariah berpotensi terus meningkat setiap tahunnya.

Wasekjen Realestate Indonesia (REI) Bidang Perbankan Syariah Royzani Syachril mengatakan bahwa saat ini tren perumahan syariah tengah berkembang di hampir setiap daerah.

"Pertumbuhannya [diperkirakan] lebih dari 10 persen. Kita lihat di masing-masing daerah sudah mengarah ke syariah," katanya saat dihubungi pada Jumat (28/2/2020).

Menurut Royzani, tren meningkatnya permintaan masyarakat terhadap perumahan syariah juga didorong oleh banyaknya anggota REI yang hijrah ke bisnis properti syariah.

Sejauh ini, dia mengungkapkan ada sekitar 2.000 anggota REI yang masuk dalam kategori sebagai pengembang syariah. Adapun dalam catatan Bisnis, REI memiliki sekitar 6.000 anggota di seluruh Indonesia.

"Itu yang sudah jadi anggota REI menjadi pengembang dengan sistem syariah, baik itu sistem akad-nya dan kerja sama dengan perbankan syariah," jelasnya.

Royzani mengatakan pihaknya akan terus mengedukasi para pengembang properti syariah lainnya yang belum tergabung dengan asosiasi REI agar tak menyebabkan salah kaprah.

Alasannya, menurut dia, tingginya minat masyarakat terhadap perumahan syariah sering kali dimanfaatkan oleh oknum pengembang untuk mengambil ceruk keuntungan dengan embel-embel syariah. 

Dia pun mengaku terus mengajak para pengembang agar masuk asosiasi REI agar masyarakat dapat lebih percaya terhadap citra perusahaan dan properti syariah tidak menjadi ajang kedok yang berujung penipuan.

"Masih di crosscheck [berapa anggota baru yang masuk di segmen syariah]. Karena masih menginjak awal tahun dan divisi bidang properti syariah baru terbentuk di REI," ucapnya.

Berdasarkan riset Rumah.com Property Outlook 2020, pembelian dan pembiayaan rumah berbasis syariah mulai populer terutama di kalangan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Hal ini makin memudahkan para pengembang bodong untuk melakukan penipuan lantaran umumnya MBR belum memiliki cukup informasi terkait dengan pembelian dan pembiayaan rumah berbasis syariah.

“Kebanyakan responden Rumah.com menjawab memilih syariah agar bisa bebas riba, supaya merasa lebih comply pada aturan agama dan tenang karena syariah cicilannya lebih ketat dan stabil. Ini potensinya semakin besar,” ungkap Head of Marketing Rumah.com Ike Hamdan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fitri Sartina Dewi
Terkini