15 Menit Pertama, Indeks Kospi Turun 1,49 Persen

Bisnis.com,28 Feb 2020, 10:38 WIB
Penulis: Newswire
Seorang penjaga keamanan berjalan di bawah monitor di Bursa Efek Korea di Seoul./ SeongJoon Cho - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Seoul dibuka lebih rendah pada perdagangan Jumat (28/2/2020) pagi, dengan indikator utama Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) jatuh 1,49 persen atau 30,66 poin, menjadi 2,024,23 poin dalam 15 menit pertama perdagangan.

Mata uang Korea Selatan dikutip pada 1.213,80 won terhadap dolar AS, menguat 3,40 won dari tingkat penutupan perdagangan sehari sebelumnya.

Indeks KOSPI merosot 1,05 persen atau 21,88 poin menjadi 2.054,89 poin pada penutupan perdagangan Kamis (27/2/2020), dengan volume perdagangan mencapai 551 juta lembar saham senilai 7 triliun won (US$5,8 miliar).

Sementara itu, saham-saham China juga dibuka lebih rendah pada perdagangan hari ini, setelah sehari sebelumnya menguat mengikuti kejatuhan pasar global ketika penyebaran virus corona yang cepat meningkatkan kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi.

Indikator utama Indeks Komposit Shanghai jatuh 2,23 persen menjadi 2.924,64 poin pada awal perdagangan, sementara Indeks Komponen Shenzhen yang melacak saham-saham di bursa kedua China dibuka 3,32 persen lebih rendah pada 11.150,66 poin.

Sementara itu, indeks ChiNext yang melacak saham-saham perusahaan sedang berkembang di papan bergaya Nasdaq China, merosot 3,75 persen menjadi dibuka pada 2.114,32 poin.

Saham-saham China berakhir rebound pada perdagangan Kamis (27/2), menyusul penurunan pasar Eropa, Amerika Serikat dan Asia karena lonjakan kasus virus corona di luar China memicu kekhawatiran dampaknya terhadap ekonomi global.

Indikator utama Indeks Komposit Shanghai naik 0,11 persen menjadi berakhir pada 2.991,33 poin, sementara Indeks Komponen Shenzhen yang melacak saham-saham di bursa kedua China ditutup 0,32 persen lebih tinggi pada 11.534,02 poin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Taufikul Basari
Terkini