Erick Thohir Minta Perkeretaapian Nasional Go Internasional

Bisnis.com,28 Feb 2020, 12:35 WIB
Penulis: Newswire
Menteri BUMN Erick Thohir mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (20/2/2020)./ ANTARA - Rivan Awal Lingga

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian BUMN meminta sektor perkeretaapian Indonesia bisa meningkatkan daya saing dengan aktif melakukan pengembangan usaha hingga ke luar negeri.

Menteri BUMN Erick Thohir meminta industri perkeretaapian nasional mengikuti tender 1.050 gerbong kereta oleh Bangladesh bernilai ratusan juta dolar AS.

"Peluang tersebut bisa memacu industri perkeretaapian nasional agar tidak hanya fokus di dalam negeri, tetapi juga bisa memasok ke negara-negara lain seperti Bangladesh. Sekarang kami diberi kesempatan lagi untuk coba ikut tender 1.050 gerbong yang nilainya ratusan juta dolar AS," ujar Erick usai menerima kunjungan Menteri Perkeretaapian Bangladesh Md. Nurul Islam Sujon, Jumat (28/2/2020).

Dia menambahkan kerja sama Indonesia-Bangladesh saat ini berjalan dengan  baik. Contohnya, untuk perusahaan BUMN saja dari 2005 sampai dengan sekarang itu sudah ada kerja sama, khususnya di kereta api yang nilainya hampir US$181,6 juta.

Dalam kunjungan tersebut turut hadir PT Industri Kereta Api (Inka), PT Kereta Api Indonesia (KAI), dan PT Len Industri.
Sebelumnya, Inka berencana mengirimkan 22 unit kereta ke Bangladesh pada September 2019. Pengiriman dimulai dari 50 unit kereta tipe MG (Meter Gauge) pesanan Bangladesh Railway melalui Chittagong Port, Bangladesh pada Januari 2019.

Selanjutnya, pengiriman 200 unit kereta tipe BG (Broad Gauge) dimulai 26 unit kereta dahulu pada 24 Juli 2019 menuju Chittagong Port, Bangladesh.

Secara keseluruhan, Inka memproduksi 250 unit kereta untuk Bangladesh Railway dengan rincian yakni 50 unit kereta tipe BG dan 200 unit kereta tipe MG.

Pengadaan 250 unit kereta penumpang tersebut merupakan hasil tender yang dimenangkan Inka pada 2017 dengan nilai kontrak sebesar US$100,89 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rio Sandy Pradana
Terkini