Bisnis.com, JAKARTA - Unit Usaha Syariah PT Bank Permata Tbk. meyakini penyebaran virus corona tidak akan terlalu banyak mengganggu operasional.
Meski saat ini pemerintah Arab Saudi sedang menyetop penerbitan visa umrah, tetapi kebutuhan untuk ibadah yang tinggi akan mengkompensasi perlambatan bisnis, khususnya saat musim panas datang.
Direktur Shariah Banking Bank Permata Herwin Bustaman menyebutkan dampak negatif virus corona terhadap perbankan syariah masih kecil.
"Larangan pemerintah Arab Saudi insya Allah bersifat sementara, sehingga dampaknya ke perbankan syariah pun menjadi kecil. Terlebih, ketika musim panas datang wabah ini sudah hilang, sehingga masyarakat masih dapat melanjutkan ibadahnya," katanya, Minggu (1/3/2020).
Herwin pun menyebutkan perseroan juga tidak akan mendapat dampak negatif yang besar karena eksposur pembiayaan ke pelaku usaha agen travel haji umrah yang kecil.
Meski perseroan belum menyediakan rencana spesifik, tetapi tetap membuka kesempatan bagi debitur pembiayaan yang membutuhkan bantuan.
"Dampak negatif untuk tabungan juga tidak akan terlalu besar karena kebutuhan ibadah juga masih tinggi," ucapnya.
Adapun, UUS Bank Permata menghimpun sekitar Rp2,5 triliun dana tabungan haji dan umrah. Dana tersebut diinvestasikan ke sukuk dan selalu siap dipakai untuk pengeluaran biaya haji umrah.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kerajaan Saudi menghentikan sementara penerbitan visa umrah untuk mencegah masuknya virus corona atau COVID 19.
Dalam siaran persnya, Wakil Menteri Haji dan Umrah untuk Urusan Umrah Abdulaziz bin Wazzan mengatakan kebijakan itu diambil berdasarkan instruksi yang diterima oleh Kementerian Haji dan Umrah mengenai tindakan pencegahan masuknya virus corona baru.
Dalam hal ini Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi juga mengkonfirmasi perusahaan-perusahaan umrah dan agen perjalanan luar negeri untuk membatalkan pemesanan sejak diterbitkannya pengumuman ini sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel