Menag : Visa Jemaah Umrah Akan Diperpanjang Saudi Tanpa Biaya

Bisnis.com,02 Mar 2020, 12:26 WIB
Penulis: Rayful Mudassir
Karyawan Biro Perjalanan Munir Imani memperlihatkan surat larangan kedatangan jamaah umrah dari Pemerintah Arab Saudi di Serang, Banten, Jumat (28/2/2020)./Antara-Asep Fathulrahman

Bisnis.com, JAKARTA — Kerajaan Arab Saudi akan mengizinkan perpanjangan visa umrah tambahan biaya apapun. Perjanjangan visa tersebut menyusul ribuan jemaah umrah yang batal ke Saudi akibat penangguhan izin masuk sementara ke negara itu.

Menteri Agama Fachrul Razi mengatakan berdasarkan informasi yang diterimanya dari Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, pemerintah Saudi menjamin akan memperpanjang izin visa tanpa biaya lain-lain.

"Saya tanya Bu Menlu katanya sudah, sudah ada jaminan menurut informasi Bu Menlu ya, sudah ada jaminan dari Saudi akan mengizinkan untuk perpanjangan visa tanpa tambahan biaya," katanya di Kantor Ditjen Bimas Islam, Kementerian Agama, Jakarta, Senin (2/3/2020).

Hingga kini belum ada informasi resmi dari Kerajaan Saudi kapan penangguhan izin masuk ke negara itu akan dicabut. Pasalnya kerajaan sedang melakukan antisipasi akibat meluasnya penyebaran virus Corona.

Di sisi lain, Menag memastikan bahwa seluruh stakeholder sepakat tidak membebankan biaya tambahan kepada jemaah. Beberapa pihak diantaranya penyelenggara umrah dan maskapai penerbangan.

"Nggak ada [advokasi khusus melobi Saudi]. Kita semua sepakat baik agen perjalanan maupun penerbangan sepakat tidak ada mengenakan biaya tambahan apapun kepada jamaah," terangnya.

Sementara itu, Kemenag memastikan 1.117 jemaah umrah yang transit di sejumlah negara menuju Arab Saudi telah kembali ke Indonesia. Mereka batal melanjutkan perjalanan ke Mekkah setelah adanya penangguhan izin tersebut.

Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Arfi Hatim mengatakan setidaknya 1.685 jemaah asal Indonesia yang sempat transit di sejumlah negara, tidak dapat masuk ke Saudi. 568 orang lainnya belum kembali ke Indonesia. Para jemaah dilaporkan transit di Istanbul Turki dan Amman Yordania. Kemenag belum menyebut kapan ratusan jemaah itu akan kembali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini