Industri Tekstil Masih Mengukur Dampak Corona

Bisnis.com,02 Mar 2020, 18:50 WIB
Penulis: Andi M. Arief
Pedagang menata kain tekstil di pasar Tanah Abang, Jakarta, Selasa (11/2/2020). Bisnis/Arief Hermawan

Bisnis.com, JAKARTA – Pelaku usaha tekstil menyatakan pabrikan garmen berorientasi ekspor telah cepat mengganti pemasok bahan baku akibat wabah corona. Adapun, wabah corona juga membuat produksi industri antara tekstil dan produk tekstil (TPT) meningkat.

Sekretaris Jenderal API Rizal Rakhman mengatakan sebagian pabrikan lokal berorientasi ekspor telah cepat mengganti negara pemasok bahan baku dari China menjadi India, Bangladesh, dan Vietnam pada Februari 2020.

Adapun, lanjutnya, sebagian pesanan bahan baku dari Negeri Panda baru berangkat dari pelabuhan menuju Indonesia.

“Semester I/2020 ini agak berat karena kebanyakan [pabrikan] garmen kita [berada di] kawasab berikat]. Yang di lokal, volume impor pakaian jadi dai Bangladesh mulai meningkat. Jadi, memang ini dampak [wabah corona] harus dicermati dengan benar," katanya kepada Bisnis, Senin (2/3/2020).

Rizal menyatakan sisi positif yang dapat diambil dari wabah corona di China adalah penngkatan utilitas pabrikan kain. Pasalnya, lanjutnya, serapan bahan baku lokal oleh pabrikan garmen berorientasi domestik meningkat.

Namun demikian, Rizal masih belum dapat meramalkan pertumbuhan produksi industri TPT nasional. Menurutnya, hal tersebut disebabkan oleh kondisi perekonomian nasional dan global yang masih labil.

"Teman-teman pabrikan masih menahan [proyeksi pertumbuhan] soalnya statemen [asosiasi] bisa jadi pemicu. Kondisi ini bertubi-tubi," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: David Eka Issetiabudi
Terkini