Berhenti Jual Chevrolet per Maret 2020, Ini Isi Surat Pamitan General Motors (GM)

Bisnis.com,02 Mar 2020, 09:58 WIB
Penulis: Setyo Aji Harjanto
General Motors/Reuters-Rick Wilking

Bisnis.com, JAKARTA - General Motors (GM) mengunggah surat perpisahan kepada konsumen mobil Chevrolet di laman resmi chevrolet.co.id. Hal ini lantaran setelah akhir Maret 2020 Chevrolet tak akan menjual mobil baru lagi.

Dalam surat yang dikutip Bisnis dari laman resmi chevrolet.co.id, pihak GM menyatakan akan menghentikan penjualan kendaraan baru pada akhir Maret 2020. Namun, pihak GM memastikan tidak akan menghentikan layanan purna jual.

"GM tetap berkomitmen untuk melayani pelanggan kami, melalui Chevrolet, dengan tetap melanjutkan pemberian jaminan dan layanan purna jual di seluruh Indonesia," tutur pihak GM seperti dikuitp di laman resmi chevrolet.co.id, Senin (2/3/2020).

Pihak GM juga memastikan akan menghargai seluruh garansi kendaraan dan memberikan layanan serta dukungan purna jual. Selain itu GM menyatakan pelanggan akan tetap mendapatkan layanan perawatan dan perbaikan kendaraan Chevrolet yang dimiliki di outlet resmi yang tersebar di seluruh Indonesia.

Adapun, Pusat layanan pelanggan Chevrolet Indonesia siap untuk memberikan informasi atas pertanyaan-pertanyaan Pelanggan dengan menghubungi : 1500 951, 08111024389, 08111824389.

Pada laman itu GM juga menegaskan bahwa akan tetap memberikan dukungan purna jual, jaminan serta perawatan untuk para pelanggan. Namun, tak ada keterangan ihwal apakah dukungan purna jual tersebut mencakup spare part dan tenggat waktu layanan purnajual diberikan.

Sebelumnya, pada Oktober 2019, GM telah menegaskan akan menghentikan penjualan kendaraan di Indonesia pada akhir Maret 2020. Perusahaan akan tetap melayani purnajual untuk produk Chevrolet yang telah dipasarkan di Tanah Air.

Presiden GM Asia Tenggara Hector Villarreal mengatakan keputusan tersebut dilakukan setelah meninjau secara komprehensif potensi rencana bisnis GM di Indonesia.

"Secara global, GM mengambil tindakan tegas untuk memfokuskan modal dan sumber daya. Keputusan sulit ini konsisten dengan strategi untuk fokus pada pasar di mana ada jalur yang jelas menuju profitabilitas berkelanjutan," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yustinus Andri DP
Terkini