Virus Corona Ganggu Keberlangsungan Pameran Otomotif Nasional

Bisnis.com,02 Mar 2020, 17:51 WIB
Penulis: Dionisio Damara
Model berpose dengan New Honda BR-V di sela-sela peluncurannya dalam Indonesia International Motor Show (IIMS) 2019, di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (25/4/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA - Masuknya virus corona (Covid - 19) ke Indonesia dipastikan mengganggu keberlangsungan sejumlah pameran otomotif yang bakal terselenggara pada tahun ini.

Dyandra Promosindo selaku penyelenggara Indonesia International Motor Show (IIMS) 2020 memastikan akan terus memonitor dampak dari virus corona terhadap  pameran yang akan diselenggarakan pada 9-19 April di Jiexpo, Kemayoran, Jakarta, tersebut.

Menyikapi hal itu, Direktur Inovasi Bisnis, Penjualan, dan Pemasaran PT Honda Prospect Motor (HPM) Yusak Billy mengatakan bahwa indikasi pembatalan ajang pameran otomotif tentu akan berdampak terhadap kinerja bisnis agen pemegang merek (APM) Tanah Air.

"Tentunya akan ada dampak untuk bisnis, tetapi seberapa besarnya masih perlu kami monitor terus," ujarnya saat dihubungi Bisnis, di Jakarta, Senin (2/3/2020). 

Pada IIMS tahun lalu, HPM diketahui turut meramaikan pameran tersebut dengan menawarkan sejumlah program penjualan dan purnajual, mulai dari cicilan Rp2 juta hingga memberikan gratis voucher belanja kepada konsumen.

Billy mengatakan bahwa penyelenggaraan pameran otomotif turut memengaruhi peningkatan penjualan produk Honda. Menurut dia, ajang eksposisi otomotif berkontribusi sekitar 8 persen. 

Sementara itu, peningkatan eskalasi penyebaran virus corona juga telah membuat sejumlah pameran otomotif bertaraf internasional ditunda. Teranyar adalah pembatalan Geneva International Motor Show (GIMS) 2020.

Maurice Turrettini, President of The Geneva International Motor Show Foundation, mengaku sangat menyesal atas keputusan pembatalan GIMS 2020. Di sisi lain, dia menilai bahwa keselamatan para peserta pameran adalah hal yang utama.

"Kami menyesali situasi ini, tetapi kesehatan semua peserta adalah prioritas utama kami. Ini adalah kasus force majeure dan kerugian luar biasa bagi produsen yang telah berinvestasi secara besar-besaran dalam kehadiran mereka di Jenewa. Namun, kami yakin bahwa mereka akan memahami keputusan ini," ujarnya dalam keterangan resmi GIMS 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Oktaviano DB Hana
Terkini