Penutupan Penerbangan Perlu Pikirkan Efek Samping

Bisnis.com,03 Mar 2020, 20:59 WIB
Penulis: Anitana Widya Puspa
Pesawat udara berada di kawasan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Jumat (8/3/2019)./ANTARA-Fikri Yusuf

Bisnis.com, JAKARTA - Rencana pemerintah melakukan penutupan penerbangan dan akses ke sejumlah negara setelah China untuk mencegah penyebaran virus Corona (Covid-19) dinilai harus didukung dengan jaminan pemenuhan pasokan barang kebutuhan impor.

Sekretaris Jaringan Penerbangan Indonesia (Japri) Gerry Soedjatman mengatakan kebijakan tersebut jangan sampai membuat pasokan untuk dalam negeri terhambat. Selain itu, penutupan akses ke wilayah tersebut beresiko berdampak terhadap arus logistik dan industri turunanya.

“Untuk itu, normalisasi perdagangan dibutuhkan, guna memastikan pasokan suku cadang dan bahan-bahan yang masih harus diimpor,” jelasnya, Selasa (3/3/2020).

Menurutnya, upaya untuk menutup akses pergerakan manusia karena perluasan wabah sah-sah saja dilakukan, tetapi jangan sampai roda industri dan ekonomi berhenti karena barang-barang produksi yang tidak bisa dikirim.

Langkah tersebut, lanjutnya, perlu dipastikan dari pemerintah untuk tetap membuat masyarakat aman tetapi ekonomi tidak berhenti. Apalagi, wabah ini tidak akan hilang begitu saja dalam waktu beberapa minggu.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pemerintah mengkaji pembatasan penerbangan atau akses dari empat negara yang dianggap terjangkit virus corona. Rencana tersebut dilakukan untuk mencegah penyebaran wabah yang sama di Indonesia.

“Empat negara, tetapi masih kemungkinan. Korea Selatan, Jepang, Italia, dan Iran,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rio Sandy Pradana
Terkini