Bisnis.com, JAKARTA — Gejala infeksi virus corona terkadang tak terlihat dengan gamblang. Dalam beberapa kasus, penderita disebut negatif terinfeksi dalam tes pertama tapi kemudian dinyatakan positif pada tes berikutnya.
Dengan tingkat penyebaran virus corona yang cepat, pertanyaan mengenai berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk mengikuti tes klinis COVID-19 pun muncul. Apalagi, sempat terdengar kabar bahwa biaya tes ini cukup mahal.
Berdasarkan penelusuran Bisnis, sejumlah negara yang telah mengonfirmasi adanya pasien yang terjangkit virus corona berupaya menggratiskan uji klinis COVID-19 hingga perawatan bagi warganya yang dinyatakan positif tertular virus ini.