Kemenkominfo Minta Medsos Hapus Hoaks Virus Corona

Bisnis.com,04 Mar 2020, 02:34 WIB
Penulis: Rahmad Fauzan
Penumpang kereta commuter line (KRL) menggunakan masker saat berada di Stasiun Sudirman, Jakarta, Selasa (3/3/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) telah melakukan pembicaraan dengan sejumlah platform media sosial seperti Facebook dan Twitter agar dapat melakukan take down (penghapusan) terhadap informasi tidak benar terkait virus corona (covid-19).

Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny Gerard Plate, mengatakan terdapat 667 hoaks terkait dengan virus corona yang tersebar di seluruh platform media sosial, termasuk sejumlah website di internet.

"Facebook menindaklanjuti banyak hoaks. Namun, masih banyak juga yang masih tersisa, karena tentu ada code of conduct yang dilakukan oleh platform sebelum melakukan take down,"

Hal tersebut bagian dari komunikasi rutin antara Kemenkominfo, yang menggunakan mesin AIS kementerian, dan platform-platform media sosial.

Sebelumnya, diinformasikan dua warga Indonesia terkonfirmasi positif terinfeksi virus corona. Atas situasi ini pemerintah diminta membuat zonasi dan inventarisir penanganan terkait penyebaran corona secara menyeluruh.

Kabar WNI terjangkit corona disampaikan langsung Presiden Joko Widodo di Istana Presiden, Jakarta (2/3/2020). Keduanya disebut tertular dari warga negara Jepang yang berkunjung ke Indonesia dan kini berada di Malaysia.

Kondisi dua pasien Indonesia positif virus corona dikabarkan terus membaik. Penanganan dilakukan seperti pasien biasanya, tetapi ditempatkan pada ruang isolasi tersendiri.

Juru Bicara Penanganan Virus Corona di Indonesia Achmad Yurianto kepada wartawan, Selasa (3/3/2020) menyebutkan kondisi pasien bagus, hanya batuk, tidak menggunakan infus, terus membaik, serta tidak mengalami demam.

Saat ini, lanjutnya, tim terus melakukan tracking kepada siapa saja pasien berhubungan. Proses tersebut, sambungnya, terus berlangsung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Andya Dhyaksa
Terkini