Bisnis.com, JAKARTA — Setelah mencatatkan penurunan volume produksi pada 2019, PT Vale Indonesia Tbk. menetapkan target moderat pada produksi tahun ini. Bagaimana prospek kinerja emiten produsen nikel itu pada 2020?
Tahun lalu, perseroan memproduksi nikel sebanyak 71.025 ton atau menyusut 5 persen dari pencapaian tahun sebelumnya, yang mencapai 74.806 ton. Perseroan menyatakan hal tersebut terjadi karena adanya perawatan tambang, di mana salah satu perawatan terbesarnya adalah peremajaan bendungan Larona Kanal Lining untuk memastikan pasokan air ke Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) lebih stabil.
Direktur Keuangan Vale Indonesia Bernardus Irmanto mengatakan produksi pada 2020, tak akan mampu melampaui realisasi tahun lalu. Pasalnya, emiten berkode saham INCO itu bakal memulai pembangunan kembali tungku atau furnace 4 pada pengujung 2020.