Dampak Virus Corona, Asuransi Jiwa Optimis Pasar Unit-linked Tumbuh

Bisnis.com,04 Mar 2020, 20:08 WIB
Penulis: Wibi Pangestu Pratama
ilustrasi - Pengunjung menggunakan ponsel di dekat papan elektronik yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan di Jakarta, Rabu (4/3/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Gejolak perekonomian dinilai tidak akan menyurutkan minat masyarakat untuk membeli produk asuransi berbalut investasi (unit-linked).

Chief Investment Officer PT Asuransi Allianz Life Indonesia Ni Made Daryanti menjelaskan bahwa kombinasi proteksi asuransi dan investasi menjadi daya tarik produk unit linked bagi masyarakat. Produk ini memberi ruang bagi nasabah memilih profil risiko investasinya sendiri. Bagi yang enggan risiko rendah, maka unit-linked pendapatan tetap menjadi pilihan.

Investasi yang dilakukan pada produk ini berpusat pada deposito hingga obligasi sehingga memberikan rasa aman nilai investasi. Produk lainnya unit-linked berbasis saham. Berbalik dengan pendapatan tetap, asuransi ini lebih banyak menempatkan dana nasabah di pasar saham. Akibatnya pengembangan investasi naik turun sesuai kinerja pasar modal.

Made menjelaskan bahwa kondisi ekonomi yang diliputi ketidakpastian terbukti tidak memengaruhi kinerja penjualan unit-linked. Hal tersebut karena asuransi sebagai kebutuhan proteksi tetap dibutuhkan oleh masyarakat.

"Kalau dilihat soal unit-linked, flashback ke 2008 [ketika bursa turun dalam] kami enggak redemption [penebusan polis] gila-gilaan lho, justru in flow tetap positif. Karena itu [unit-linked] mungkin ada proteksi dan investasinya," ujar Made pada Rabu (4/3/2020).

Pada tahun lalu, sekitar 89 persen dari total premi Allianz Life merupakan polis unit linked. Berdasarkan laporan keuangan unaudited, premi bruto Allianz pada 2019 senilai Rp12,4 triliun atau dengan kata lain sekitar Rp11,08 triliun berasal dari produk asuransi berbasis investasi.

Meskipun begitu, Made mengingatkan nasabah harus siap dengan kondisi perlambatan kinerja imbal hasil dari unit linked sejalan dengan perlambatan kinerja pasar modal.

"Prediksi tahun ini sepertinya equity lebih volatile, mudah-mudahan masih positif. Untuk fixed income kami masih manage ekspektasi lebih rendah dibandingkan dengan 2019," ujar Made.

GEJOLAK SEMENTARA

Chief Investment Officer PT Prudential Life Assurance Novi Imelda menilai terdapat sejumlah sentimen negatif yang dikhawatirkan akan memengaruhi perekonomian, seperti penyebaran virus corona atau Covid-19 yang telah ditemukan di Indonesia.

Meskipun begitu, Prudential meyakini bahwa hal tersebut bersifat sementara, sentimen positif akan kembali muncul setelah virus corona tertangani. Novi berharap kondisi saat ini akan segera pulih.

"Kalau belajar dari kejadian SARS pada 2003, itu memang terjadi koreksi yang kurang lebih seperti sekarang ini kondisinya. Namun, sesudah SARS itu teratasi toh sentimen positif itu kembali lagi ke investasi," ujar Novi kepada Bisnis, Selasa (3/3/2020).

Dia pun mengingatkan kepada para nasabahnya, khususnya pemegang polis unit linked untuk selalu melihat kebutuhan dan tujuan investasinya, kemudian disesuaikan dengan profil risiko yang dikehendaki. Nasabah unit linked pun menurutnya tidak perlu panik dalam kondisi saat ini.

"Kami juga bilang bahwa tidak usah panik, justru tetap proteksinya harus jalan, jangan sampai tidak ada. Kalau pun mereka merasa perlu untuk menambah porsi investasinya, mereka bisa melakukan dengan banyak pilihan dana investasi," ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggara Pernando
Terkini