Pemerintah Siapkan Langkah Atasi Banjir Karawang

Bisnis.com,04 Mar 2020, 17:29 WIB
Penulis: Wisnu Wage Pamungkas
Gubernur Jabar Ridwan Kamil di lokasi banjir/Istimewa

Bisnis.com, BANDUNG — Pemerintah terus berupaya menangani banjir yang merendam wilayah Kabupaten Karawang dan sekitarnya dengan berbagai program salah satunya Citarum Harum.

Banjir di Kabupaten Karawang dan sekitarnya sendiri sudah terjadi sejak dua pekan terakhir akibat intensitas hujan yang deras.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan pihaknya telah menyiapkan lahan seluas 12.000 hektare yang akan dihutankan pada tahun ini, sehingga kawasan itu akan dapat menjadi tangkapan air hujan dan mampu mencegah banjir serta longsor.

Namun, dia juga menekankan pentingnya nilai ekonomi dari lahan yang akan dihutankan tersebut. Selain itu, dia menginisiasi gerakan penanaman 50 juta pohon.

“Penanaman ini melibatkan masyarakat, mereka yang bahagia akan menanam pohon. Mereka yang mau menikah, yang naik pangkat, atau mendapatkan IMB (Izin Mendirikan Bangunan),” kata Ridwan Kamil, Rabu (4/3/2020).

Dia mengatakan sudah melakukan percepatan antibanjir seperti pembuatan bendungan seperti Bendungan Cibeet di Karawang.

Sementara itu, Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Tri Soewandono mengatakan luas lahan kritis yang terdapat di area DAS Citarum mencapai 15.000 hektare di dalam kawasan, dan 64.000 hektare di luar kawasan. Sepanjang 2019 pihaknya telah menanam sebanyak 1,5 juta pohon untuk mengkonservasi lahan kritis. "Untuk tahun ini kami fokus melakukan penanaman untuk lahan kritis yang berada di dalam kawasan. Targetnya 1 juta pohon," ungkapnya.

Kepala BNPB Doni Monardo mengatakan permasalahan banjir tidak dapat diselesaikan secara sektoral tetapi dengan kolaborasi.“Kita perlu menyusun program terintegrasi baik dari hulu, tengah hingga hilir,” katanya. Tidak dipungkiri permasalahan yang dihadapi sangat kompleks, seperti tata guna lahan untuk pertanian, perkebungan, urbanisasi atau kegiatan merusak hutan secara destruktif, penambangan atau pun penebangan ilegal.

Doni mencontohkan kondisi di bagian hulu yang terjadi adanya alih fungsi lahan. Penanaman semusim bisa berdampak pada ekosistem di wilayah itu. Doni mencontohkan seperti banyaknya ditemui green house di wilayah Sarongge Puncak Cipanas. Dia menambahkan penyelesaian pada bagian hilir saja tanpa melihat kondisi hulu hanya akan menghabiskan energi yang sangat besar.

BPBD Karawang Siap Siaga

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang masih tetap siaga bencana. Sekretaris BPBD Karawang Supriyatna mengatakan selama beberapa hari terakhir curah hujan memang menurun, tetapi sifatnya fluktuatif dan masih berpotensi hujan dengan intensitas tinggi.

"Atas hal itu, petugas masih terus siaga. Kami pun memberikan bantuan untuk korban banjir yang tidak hanya bersumber dari pemerintah, tapi juga pihak ketiga," katanya.

Sementara itu, sebelumnya banjir sempat merendam puluhan rumah di 89 desa yang tersebar di 29 kecamatan sekitar Karawang. Saat ini, banjir sudah surut dan hanya enam kecamatan yang masih dilanda banjir.

Enam kecamatan itu di antaranya Kecamatan Telukjambe Barat, Telukjambe Timur, Rengasdengklok, Tempuran, Pakisjaya, dan Batujaya. Di enam kecamatan itu, sebanyak 14.000 jiwa masih terdampak banjir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ajijah
Terkini