YLKI Sarankan Insentif Penerbangan Dicabut

Bisnis.com,04 Mar 2020, 05:20 WIB
Penulis: Rinaldi Mohammad Azka
Petugas memeriksa suhu tubuh penumpang yang baru tiba di Terminal 3 Kedatangan Internasional Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin (2/3/2020).Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) meminta pemerintah mencabut kebijakan insentif pariwisata berupa diskon tiket pesawat di tengah mulai mewabahnya virus corona (Covid-19) di Indonesia.

Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi mengkritisi kebijakan insentif diskon penerbangan tersebut dengan menyebutnya sebagai wujud kepanikan pemerintah dari sisi ekonomi. Kebijakan tersebut perlu dicabut karena berisiko salah sasaran dan justru berakibat fatal.

"Kami meminta masyarakat untuk tidak bepergian ke daerah-daerah yang risiko tinggi, sebagaimana destinasi diskon pesawat, sebelum pemerintah menunjukkan kemampuannya mengendalikan dan menangani masalah corona," katanya saat dihubungi Bisnis.com, Selasa (3/3/2020).

Menurutnya, pemerintah lebih baik fokus memberikan perlindungan pada warganya dengan menunjukkan kinerja yang optimal dalam penanganan virus corona, bukan sebaliknya. Pemberian diskon tiket dinilai tidak cukup bisa mendorong minat masyarakat untuk bepergian di tengah wabah virus Corona.

"Jadi pemerintah jangan terbalik logikanya. Lagipula, saya tidak yakin pemerintah akan konsisten memberikan insentif pada maskapai setelah dipaksa memberikan potongan harga, jangan dipaksa maskapai untuk memberikan diskon," tegasnya.

Adapun, guna meningkatkan animo wisatawan domestik menambal berkurangnya turis mancanegara ke Indonesia karena merebaknya virus corona, pemerintah memberikan insentif diskon tiket pesawat hingga 50% ke 10 destinasi wisata.

Kesepuluh destinasi tersebut yakni Batam, Denpasar, Yogyakarta, Labuan Bajo, Lombok, Malang, Manado, Silangit, Tanjung Pandan, dan Tanjung Pinang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rio Sandy Pradana
Terkini