Virus Corona Infeksi Wapres Iran, Wamenkes hingga 23 Anggota DPR

Bisnis.com,05 Mar 2020, 11:51 WIB
Penulis: Nancy Junita
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus

Memang, menurut data WHO bahwa pertambahan kasus baru virus corona di China terendah sejak kasus virus corona muncul pada Desember 2019.

Sementara, jumlah kasus virus corona baru, COVID-19, di luar China hampir sembilan kali lebih tinggi daripada di dalam negeri. Ketika epidemi menyebar di berbagai benua lain, kasus-kasus baru di China sedang menurun.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan dalam konferensi pers di kantor pusat WHO di Jenewa, Swiss, bahwa hanya 206 kasus baru dari virus corona di China pada hari Minggu (1/3/2020), jumlah terendah dari kasus baru di negara itu sejak 22 Januari.

"Di luar China, jumlah total kasus sekarang memuncak 8.739 di 61 negara, termasuk 127 kematian," kata Tedros seperti dikutip laman CNBC, Senin (2/3/3030).

"Sekitar 81 persen kasus di luar China berasal dari empat negara. Epidemi di Korea, Italia, Iran, dan Jepang adalah kekhawatiran terbesar kami."

Dia juga mengatakan bahwa para pejabat WHO tiba di Iran pada hari Senin (2/3/3030) untuk memberikan pasokan dan dukungan. 

"Ini adalah virus unik, dengan fitur unik. Virus ini bukan influenza. Kami berada di wilayah yang belum dipetakan," ujarnya.

Tedros menerangkan pejabat kesehatan tidak akan ragu-ragu untuk menyatakan wabah pandemi jika itulah bukti yang disarankan. Pada Jumat (28/2/2020), dia mengatakan bahwa sebagian besar kasus COVID-19 masih dapat ditelusuri ke kontak yang diketahui atau kelompok kasus.

"Belum ada bukti bahwa virus tersebut menyebar bebas di masyarakat. Itulah salah satu alasan mengapa WHO belum menyatakan wabah pandemi," kata Tedros, Jumat (28/2/2020).

Mike Ryan, Direktur Eksekutif Program Kedaruratan Kesehatan WHO, mengatakan para ilmuwan masih belum tahu persis bagaimana COVID-19 'berperilaku', dan tidak seperti influenza. 

"Kami tahu itu tidak menularkan dengan cara yang persis sama dengan influenza sebelumnya, dan itu memberi kita secercah, sedikit cahaya, bahwa virus ini dapat ditekan, didorong dan diatasi," tuturnya.

Para pejabat WHO, pada Jumat lalu, meningkatkan penilaian risiko virus corona dari "tinggi" menjadi "sangat tinggi" di tingkat global. 

"Dunia masih dapat menghindari yang terburuk, tapi peningkatan penilaian risiko berarti tingkat kekhawatiran WHO adalah yang tertinggi," kata Ryan saat itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini