Bisnis.com, JAKARTA - Kelompok bank perkreditan rakyat (BPR) dinilai masih memiliki pasar yang cukup baik dalam meningkatkan fungsi intermediasinya tahun ini.
Anggota Dewan Komisioner merangkap Kepala Eksekutif Lempaga Penjamin Simpanan (LPS) Lana Soelistianingsih menyebutkan BPR memiliki pasar pembiayaan ritel dan usaha mikro kecil menengah.
Segmen tersebut masih bertahan meski pertumbuhan ekonomi mengalami perlambatan karena perdagangan internsional dan wabah epidemik sekalipun.
"Pasarnya masih bagus, kami lihat pertumbuhan kredit BPR juga masih dua digit meski ada masalah ekonomi tahun lalu. Tahun ini pun masih akan terjaga," katanya, Kamis (5/3/2020).
Akan tetapi, dia menyebutkan BPR masih perlu melakukan transformasi yang intesif mengingat kualitas kreditnya. Pasalnya, rasio nonperforming loan BPR berada di atas 7 persen pada tahun lalu.
"BPR mana yang masih bertahan, nah kami juga masih pilih-pilih dulu. Tidak semua BPR punya manajemen yang baik dan tetap mampu bertahan," ujarnya.
Di hubungi terpisah, Direktur Utama PT BPR Supra Artapersada Andi Gunawan menyampaikan perseroan masih akan mempertahankan pertumbuhan dua digit tahun ini.
"Sentimen virus corona memang cukup besar terutama di Bali yang banyak menggarap sektor pariwisata. Namun, di daerah operasional kami di Jawa Tengah masih belum banyak terkena dampak. Kami masih terus pantau, tetapi tetap optimis," katanya.
Berdasarkan laporan September 2019, total kredit perseroan mencapai Rp610 miliar naik 15 persen secara tahunan, sedangkan dana pihak ketiga mencapai Rp668 miliar tumbuh 11,3 persen secara tahunan. Adapun, porsi deposito atau dana mahal dari DPK mencapai 84,5 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel