Agen Perjalanan Wisata: Masyarakat Takut Berwisata

Bisnis.com,06 Mar 2020, 19:37 WIB
Penulis: Dewi Aminatuz Zuhriyah
Wisatawan menikmati pemandangan di obyek wisata Pura Ulun Danu Beratan, Tabanan, Bali, Minggu (6/1/2019)./ANTARA-Nyoman Hendra Wibowo

Bisnis.com, JAKARTA – Pengusaha agen perjalanan wisata Tanah Air menilai insentif yang diberikan pemerintah di sektor pariwisata belum efektif lantara masyarakat masih diliputi ketakutan untuk bepergian.

Wakil Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Budijanto Ardiansjah membenarkan meningkatnya kekhawatiran dari masyarakat terhadap paparan virus corona, sehingga mereka enggan untuk melakukan perjalanan wisata.

Hal itu membuat tingkat kunjungan wisatawan domestik sulit didongkrak meskipun belum lama ini pemerintah mengumumkan pemberian insentif berupa diskon tarif maskapai untuk 10 destinasi pariwisata.

Dia mengatakan, jika hal itu terus berlanjut, besar kemungkinan industri travel yang tergabung dalam Asita akan menawarkan cuti tanpa tanggungan (unpaid leave) kepada para karyawannya.

“Beberapa perusahaan mulai memikirkan untuk menawarkan unpaid leave kepada karyawannya. Belum ada data [yang sudah melakukan unpaid leave] tapi ada gejala kearah situ jika sampai akhir bulan ini atau bulan depan belum ada perubahan,” kata Budijanto kepada Bisnis, Jumat (6/3/2020).

Sebagai solusi, dia menyarankan agar pemerintah memberikan insentif berupa penghapusan pajak kepada biro perjalanan.

“Belum ada insentif yang disampaikan kepada kami. Tetapi yang paling penting adalah pemerintah harus bisa memberikan kepercayaan kepada masyarakat bahwa traveling di Indonesia masih aman & penanganan wabah virus corona yang transparan,” ujarnya,

Dia membenarkan jika sudah ada beberapa anggotanya yang mengalami kerugian akibat mewabahnya virus corona. Beberapa pelanggan, menurutnya, bahkan telah melakukan pembatalan rencana wisata.

Kedati demikian dia masih optimistis industri agen perjalanan masih bisa bertahan meski diterpa tekanan dari wabah virus corona.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yustinus Andri DP
Terkini