Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) mengalokasikan dana pengembangan tekonologi senilai Rp350 miliar untuk tahun ini.
Direktur IT, Operation & Digital Banking Mandiri Syariah Achmad Syafii menyampaikan penggunaan teknologi semakin strategis di industri perbankan.
"Kami pun mengalokasikan anggaran yang cukup besar yakni Rp350 miliar, naik sekitar 30 persen dibandingkan dengan tahun lalu," katanya, Jumat (6/3/2020).
Achmad menyampaikan anggaran tersebut akan digunakan untuk mengembangkan sistem teknologi internal perseroan.
Selain itu, perseroan juga akan memperkuat sistem keamanan teknologi informasi, yang mana saat ini semakin rentan seiring dengan kemajuan teknologi.
"Pokonya untuk semua hal yang berkaitan dengan teknologi. Termasuk untuk pengembangan QRIS metode consumer-presented mode, tetapi kami masih menunggu Bank Indonesia," katanya.
Adapun, pada tahun ini BSM menargetkan number of account dapat naik 3,5 juta menjadi 11,5 juta. Sebagian pengguna yang disasar untuk menggunakan QRIS adalah nasabah pembiayaan.
Achmad menjelaskan pengguna QRIS BSM saat ini tidak perlu kesulitan dalam memenuhi kebutuhan trnasaksi dari penyedia layanan lain. Pasalnya, QR code yang mitra BSM miliki dapat dibaca oleh aplikasi dompet digital lainnya.
"Jadi, saat ini lebih mudah dan tidak perlu untuk memiliki bnyak aplikasi, karena sudah standar Bank Indonesia," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Corporate Secretary Mandiri Syariah Ahmad Reza menambahkan tidak hanya mengakomodasi kebutuhan masyarakat dalam bertransaksi, superapps Mandiri Syariah Mobile juga memudahkan masyarakat dalam beribadah dan berbagi melalui fitur pembayaran zakat, infak, sedekah, wakaf, kurban, dll.
Hingga Februari 2020, terdapat 1200 masjid di seluruh Indonesia yang telah bekerja sama menggunakan QRIS Mandiri Syariah. Adapun, total pengguna Mandiri Syariah Mobile mencapai 1,1jt user dengan jumlah transaksi sebanyak 24 juta transaksi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel